
4 Petaka Besar Mengintai Negara Asia, Penipuan Online Makin Ngeri

Jakarta, CNBC Indonesia - Setidaknya ada empat ancaman penipuan online mengintai kawasan Asia Pasifik. Salah satunya terkait sektor keuangan.
Ini berdasarkan laporan dari Financial Services Information Sharing and Analysis Center atau FS-ISAC. Sektor-sektor tersebut jadi sasaran ransomware, serangan yang paling banyak terjadi di kawasan ini, dikutip dari, Zdnet, Selasa (2/4/2024).
Dalam laporan yang sama, terdapat peningkatan serangan siber sebesar 15% sepanjang tahun lalu di Asia-Pasifik. Terdapat 1.963 serangan per minggunya di kawasan tersebut.
"Untuk menjaga kepercayaan pada sektor ini, perusahaan mesti memprioritaskan kebersihan siber yang proaktif untuk memastikan ketahanan operasional menghadapi serangan," jelas kepala intelijen EMEA FS-ISAC, Teresa Walsh soal kejahatan siber di sektor keuangan.
Selain keuangan juga ada hacktivisme geopolitik. Penyerang siber nampaknya akan memanfaatkan waktu pemilu yang digelar sebagian besar negara pada tahun ini dan juga wilayah dengan konflik geopolitik yang masih berlangsung.
Ancaman lainnya adalah pelaku akan mengikuti regulasi global terkait aktivitasnya. Mereka akan mengubah taktiknya dan mempersenjatai dirinya untuk memeras para korbannya.
Selain itu, ancaman lain yang harus diwaspadai di Asia Pasifik adalah upaya para pelaku untuk menyesuaikan diri dengan kriptografi.
AI juga disinggung bisa jadi juru selamat keamanan siber perusahaan. Sejumlah perusahaan di Singapura mengupayakan menggunakan AI generatif untuk keperluan ini.
Menurut mereka, AI bisa sangat berguna untuk keamanan. Dalam laporan dari Elastic, 53% percaya AI bisa meningkatkan sumber daya termasuk untuk karyawan dan operasional.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gaya Penipuan WhatsApp Terbaru 2024, Korbannya Banyak
