Nadiem Kabur, Bandar Kripto Raksasa Usahakan Tetap Selamat

Redaksi, CNBC Indonesia
28 March 2024 09:45
Binance (Photo by Executium on Unsplash)
Foto: Binance (Photo by Executium on Unsplash)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nadiem Anjarwalla, salah satu dari dua orang pejabat Binance yang ditahan oleh Nigeria, dikabarkan kabur. Nadiem adalah warga negara Inggris yang bekerja sebagai manajer regional Binance untuk wilayah Afrika.

Menurut Forbes, Anjarwalla tadinya ditahan di sebuah penginapan di ibu kota Nigeria, Abuja bersama Igran Gambaryan, seorang warga negara Amerika Serikat. Keduanya ditahan oleh otoritas Nigeria sejak Februari.

Namun, Anjarwalla dikabarkan berhasil kabur sejak Jumat pekan lalu. Kabar ini terkonfirmasi saat pemerintah Nigeria resmi menggugat Binace dengan tuduhan penggelapan pajak.

"Kami diberi tahu bahwa Nadiem sudah tidak ada di tahanan Nigeria. Fokus kami tetap untuk memastikan keselamatan pegawai kami dan tetap bekerja sama dengan otoritas Nigeria untuk mencari solusi dari permasalahan ini," kata juru bicara Binance kepada CNBC International, dikutip Jumat (28/3/2024).

Penasihat keamanan nasional Nigeria menyatakan kepada Reuters bahwa Nigeria bekerja bersama Interpol untuk menerbitkan surat perintah penangkapan internasional untuk Anjarwalla.

Penangkapan Anjarwalla dan Gambaryan di Nigeria menjadi sorotan karena dinilai semena-mena. Menurut CNBC International, kedua orang tersebut langsung ditahan begitu tiba di Nigeria. Paspor mereka diambil. Namun, otoritas Nigeria tak mengumumkan dakwaan apapun meskipun Anjarwalla dan Gambaryan sudah ditahan berminggu-minggu.

Seharusnya masa tahanan Anjarwalla dan Gambaryan berakhir pada 12 Maret. Namun, otoritas Nigeria memperpanjang masa tahanan mereka.

Binance memang punya banyak pengguna di Nigeria. Menurut CNBC International, kejatuhan naira - yaitu mata uang Nigeria - mendorong warga Nigeria mengonversi uang tunai mereka ke aset kripto untuk menjaga harga mereka dari tekanan inflasi dan depresiasi.

Pejabat Nigeria kemudian mengaitkan naira yang terus merosot dengan aset kripto, meskipun tekanan terhadap naira datang dari berbagai sumber selain transaksi kripto.

Pemerintah setempat juga menuduh Binance dan bursa kropto lain menyediakan fasilitas pencucian uang.

Dalam satu tahun terakhir, gubernur bank sentral Nigeria Olayemi Cardoso menyatakan dana senilai US$ 26 miliar diketahui lalu lalang melalui bursa Binance yang tidak jelas sumber dan pemiliknya.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dulu Raja Kripto Dunia, Kini Kena Wajib Lapor dan Pakai Pelacak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular