Bos Binance Masuk Penjara Afrika, Diminta Ungkap 100 Nasabah Jumbo

Redaksi, CNBC Indonesia
13 March 2024 08:20
Binance (Photo by Executium on Unsplash)
Foto: Binance (Photo by Executium on Unsplash)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nigeria menahan dua pejabat bursa kripto Binance. Penahanan dua bos Binance tersebut adalah bagian dari upaya pemerintah Nigeria mengungkap 100 pengguna paling aktif di bursa aset kripto tersebut.

Menurut laporan Financial Times yang dikutip oleh TechCrunch, Nigeria mencari informasi soal 100 pengguna teratas Binance di Nigeria dan riwayat transaksi di bursa kripto tersebut selama enam bulan terakhir.

Adapun, dua orang pejabat Binance yang ditahan adalah Tigran Gambaryan, kepala penyelidik Binance dan Nadeem Anjarwall, manajer regional Binance untuk wilayah Afrika. Keduanya kini ditahan di sebuah fasilitas pemerintah di Abuja, ibu kota Nigeria. 

Penahanan Gambaryan dan Anjarwalla diumumkan sebagai bagian dari upaya pemerintah Nigeria menertibkan bursa aset kripto yang dilakukan berbarengan dengan upaya mengerek nilai tukar naira, mata uang resmi Nigeria.

Sebelum ditahan, Gambaryan (warga negara AS) dan Anjarwalla (warga negara Inggris dan Kenya), diundang oleh pemerintah Nigeria untuk membicarakan operasi Binance dan pembatasan atas aktivitas bursa aset kripto. Namun paspor keduanya disita dan mereka ditahan sejak 2 pekan lalu.

Bank sentral Nigeria dalam beberapa bulan terakhir berulang kali menyuarakan potensi kerugian pajak dari bursa kripto tak terdaftar. Mereka menuduh Binance mengoperasikan dan memfasilitasi secara ilegal "arus dana mencurigakan dari sumber dan pengguna yang tidak bisa diidentifikasi" senilai US$ 26 miliar (Rp 404,6 triliun). 

Oleh karena itu, kedua pejabat Binance berpotensi menghadapi tuntutan kejahatan manipulasi nilai tukar, penghindaran pajak, dan operasi ilegal.

Namun, keluarga kedua pejabat Binance mengklaim bahwa pemerintah Nigeria belum menerbitkan tuduhan kriminal resmi apapun. Financial Times melaporkan bahwa badan anti korupsi Nigeria diberikan izin untuk menahan Gambaryan dan Anjarwalla selama 14 hari yang seharusnya berakhir pada Selasa pekan ini. Keduanya dijadwalkan menghadiri sidang pada Rabu pekan ini.

Aksi pemerintah Nigeria memaksa Binance menghentikan perdagangan aset kripto dengan naira mulai pekan llau.

Pekan lalu, media lokal melaporkan bahwa parlemen Nigeria mengancam menerbitkan perintah penangkapan atas seluruh pejabat Binance dan memanggil CEO Binance Richard Teng ke Nigeria untuk menjelaskan keterlibatan Binance dalam kejahatan pencucian uang dan pendanaan terorisme. Penasihat keamanan nasional Nigeria juga meminta agar Binance mengambil tindakan atas semua kewajiban pajak mereka yang belum dibayar.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dulu Raja Kripto Dunia, Kini Kena Wajib Lapor dan Pakai Pelacak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular