Pegawai Pemilik TikTok Salah Masuk Grup Chat, Amerika Heboh

Redaksi, CNBC Indonesia
19 March 2024 20:40
ByteDance
Foto: Reuters/Stringer

Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang peneliti kecerdasan buatan (AI) yang bekerja di ByteDance, induk usaha TikTok, diajak bergabung ke grup chat ahli keselamatan AI Amerika Serikat. Peristiwa ini membuat heboh karena TikTok saat ini sedang disorot karena dituding menjadi alat pemerintah China untuk memata-matai warga AS.

Institut Standar dan Teknologi Nasional AS (NIST) mengakui bahwa ada kesalahan dalam proses mengundang ahli teknologi AI ke grup diskusi di dalam platform Slack. Seharusnya, isi grup chat tersebut adalah para ahli yang tergabung dalam Konsorsium Institut Keselamatan AI Amerika Serikat.

Lewat email kepada Reuters, NIST menjelaskan bahwa peneliti karyawan ByteDance diundang sebagai sukarelawan ke grup chat oleh salah seorang anggota konsorsium.

"Ketika NIST sadar bahwa individu tersebut adalah karyawan ByteDance, ia langsung dikeluarkan karena melanggar kode perilaku konsorsium dalam hal misrepresentasi," tulis email dari NIST.

Menurut Reuters, peneliti karyawan ByteDance yang salah diundang berdomisili di California. Baik sang karyawan maupun ByteDance tidak merespons permintaan konfirmasi dari Reuters.

Narsumber yang mengetahui peristiwa salah undang tersebut bercerita bahwa para anggota grup chat lainnya bingung karena ByteDance bukan anggota konsorsium dan TikTok sedang disorot oleh publik dan politisi AS. TikTok dituding menyediakan jalan belakang (backdoor) sehingga China bisa memata-matai atau memanipulasi warga AS secara besar-besaran.

Pekan lalu, wakil rakyat AS di House of Representative mengesahkan UU yang memaksa ByteDance untuk menjual TikTok atau aplikasi video pendek tersebut diblokir di AS. UU tersebut masih harus melalui proses di Senat dan ditandatangani oleh Presiden AS Joe Biden, sebelum berlaku efektif.

AI Safety Institute sendiri adalah badan yang bermisi untuk mengkaji risiko program AI mutakhir. Institut tersebut beroperasi di bawah NIST dengan anggota pendiri ratusan perusahaan teknologi besar AS, universitas, startup AI, organisasi non-pemerintah, dan lain-lain.

Salah satu proyek yang dikerjakan oleh konsorsium tersebut adalah panduan penggelaran program AI yang aman dan membantu peneliti AI untuk menemukan dan memperbaiki celah keamanan di model buatan mereka.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Anak 9 Tahun Nonton Porno, Inggris Mau Cegah Pakai AI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular