Astronom Arab Ungkap Efek Gerhana Matahari Total Jelang Lebaran

Redaksi, CNBC Indonesia
15 March 2024 14:15
The moon covers the sun during a total solar eclipse in Piedra del Aguila, Argentina, Monday, Dec. 14, 2020. The total solar eclipse was visible from the northern Patagonia region of Argentina and from Araucania in Chile, and as a partial eclipse from the lower two-thirds of South America. (AP Photo/Natacha Pisarenko)
Foto: AP/Natacha Pisarenko

Jakarta, CNBC Indonesia - Fenomena Gerhana Matahari Total dijadwalkan akan jatuh pada 8 April 2024 atau menjelang Idulfitri. Menurut Asosiasi Astronomi Uni Emirat Arab (UAE), peristiwa ini akan berpengaruh pada penampakan hilal awal Syawal di wilayahnya.

Ketua Asosiasi Astronomi UEA, Al Jarwan, mengatakan Gerhana Matahari Total akan menyulitkan untuk mengamati bulan sabit Syawal setelah matahari terbenam pada 8 April mendatang. Alhasil, bulan sabit Syawal baru akan tampak pada 9 April 2024.


Sebagai informasi, kelahiran bulan sabit Syawal merupakan penanda berakhirnya bulan Ramadan. Untuk itu, Asosiasi Astronomi UEA menyebut Idulfitri kemungkinan besar jatuh pada 10 April 2024, dikutip dari Gulf News, Jumat (15/3/2024).

NASA menyebut Gerhana Matahari Total yang berlangsung pada 8 April mendatang bisa diamati dari beberapa belahan Bumi. Fenomena tersebut akan melintasi Amerika Utara, Meksiko, Amerika Serikat, dan Kanada.

Pakar Gerhana asal Prancis, Xavier Jubier, mengatakan jalur Gerhana Matahari Total akan membentang di Samudera Pasifik hingga Atlanti seluas 162-200 kilometer.

Titik totalitas terpanjang akan terjadi di Nazas, dekat area Durango, Meksiko, dikutip dari detikcom. Saat bayangan Bulan membesar, masyarakat setempat bisa menyaksikan Gerhana Matahari total selama 4 menit 28 detik.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Lebaran Ada Gerhana Matahari Total, Astronom Arab Bilang Gini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular