
Daftar Raksasa China Diblokir AS, TikTok di Ujung Tanduk

Daftar Isi
Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat (AS) dan China merembet ke sektor teknologi. Secara beberapa tahun terakhir, kedua negara berulang kali saling blokir teknologi.
Di China, layanan seperti Google, Facebook, dkk tak bisa beroperasi karena ada pelarangan dari pemerintahan Xi Jinping. Pada 2023 lalu, China juga memblokir Micron yang merupakan raksasa chip asal AS.
AS lebih ganas lagi melancarkan aksi pemblokiran. Pemerintahan Joe Biden memblokir total akses China untuk membeli chip canggih dari perusahaan AS.
Selain itu, AS juga memasukkan beberapa raksasa China ke dalam daftar hitam. Terbaru, TikTok diberi pilihan tegas. Dalam Undang-Undang yang disepakati DPR AS, ByteDance diwajibkan melepas kepemilikan terhadap TikTok.
Dalam artian, TikTok harus 'bersih' dari China. Jika tidak, TikTok terancam diblokir secara nasional.
Berikut beberapa raksasa China yang diblokir dari AS, dirangkum CNBC Indonesia, Kamis (14/3/2024):
Huawei dan ZTE
Kedua perusahaan jadi korban perang China dan AS. Huawei dijebloskan dalam daftar hiam AS pada 2019, saat Donald Trump masih memimpin pemerintahan.
Aksi tersebut berdampak besar pada Huawei. Raksasa teknologi itu kehilangan Android, dan harus membuat sistem operasi sendiri untuk produk-produknya. Namun berkah dari kejadian ini, pertumbuhan OS ciptaan Huawei bernama HarmonyOS melesat dan mengekor Android serta iOS untuk berada di nomor tiga terbesar dunia.
Bisnis ZTE juga diblokir AS. Alasannya karena perusahaan dianggap membahayakan keamanan nasional.
DJI
DJI juga diblokir oleh AS pada akhir 2020. Bisnis perusahaan penghasil drone itu disuntik mati, yakni mereka tidak boleh menjual produknya lagi dan menggunakan komponen teknologi asal AS di perangkatnya.
Industri Semikonduktor China
Industri semikonduktor China juga diacak-acak AS. Negara itu bukan hanya memblokir, tapi mengajak negara lain yakni Belanda dan Jepang untuk melakukan hal serupa.
Berdasarkan laporan Axios dan Center for Strategic and International, AS punya kesepakatan dengan dua negara untuk membatasi penjualan komponen pembuatan chip ke China. Aksi tersebut merugikan China, karena Jepang dan Belanda mengendalikan pasar untuk litografi, alat membuat chip.
TikTok
Tiktok juga harus merasakan pahitnya perang teknologi dua negara. Sudah sejak lama, AS terus menyerukan TikTok bekerja sama dengan China dan menyerahkan data pengguna AS pada pemerintah setempat. Sejak saat itu juga TikTok membantah tudingan tersebut.
Tekanan terhadap TikTok di AS sudah dimulai sejak pemerintahan Donald Trump. Kala itu, Trump mengupayakan operasi TikTok di AS berada di bawah naungan Microsoft. Gagal, TikTok lalu bersedia layanan cloud-nya bekerja sama dengan Oracle.
Selanjutnya, pemerintahan Joe Biden melarang penggunaan TikTok di lingkungan pemerintahan. Kendati demikian, baru-baru ini Biden justru terlihat aktif berkampanya melalui TikTok.
Terbaru, DPR AS mengajukan wacana pemblokiran tersebut. Pada pekan ini, UU itu disahkan dan tinggal ditandatangani Biden.
Pilihannya, ByteDance melakukan divestasi terhadap TikTok atau layanan itu diblokir penuh.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menkominfo Ketemu TikTok Minggu Depan, Bahas Blokir di AS
