Diguyur Rp 53 Triliun, Startup Tukang Caplok Brand Bangkrut

Redaksi, CNBC Indonesia
29 February 2024 09:15
Ilustrasi ecommerce. (Dok. Freepik)
Foto: Ilustrasi ecommerce. (Dok. Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Thrasio, perusahaan brand aggregator di ecommerce Amazon, dalam proses bangkrut.

Perusahaan brand aggregator adalah perusahaan yang mengakuisisi brand ternama di ecommerce untuk kemudian dikelola dalam satu grup. Model bisnis ini serupa dengan model bisnis Unilever atau P&G, yang mengelola banyak brand FMCG dalam satu payung untuk meningkatkan efisiensi distribusi dan produksi.

CNBC International melaporkan bahwa Thrasio mengajukan perlindungan kebangkrutan di pengadilan di negara bagian New Jersey.

Thrasio menyatakan para kreditur telah setuju untuk memangkas utang senilai US$ 495 juta. Beberapa kreditur juga berkomitmen menyediakan dana segar senilai US$ 90 juta yang akan digunakan untuk meneruskan operasi sehingga para brand di bawah Thrasio bisa terus berjualan.

"Thrasio adalah salah satu pedagang pihak ketiga terbesar di marketplace Amazon. Dengan neraca yang lebih kuat dan modal baru, kami bisa lebih baik mendukung brand kami, mengembangkan infrastruktur, dan mencari peluang baru," kata CEO Thrasio Greg Greely.

Thrasio dan aggregator lainnya telah menggalang dana miliaran dolar AS dari investor selama beberapa tahun terakhir. Sejak berdiri, Thrasio telah mengumpulkan dana investor senilai US$ 3,4 miliar (Rp 53 triliun). Perusahaan juga sempat menjajaki untuk melantai di bursa saham lewat merger dengan SPAC.

Aggregator biasanya mengandalkan data keahlian operasional untuk mendongkrak penjualan brand di ecommerce. Namun, kelesuan penjualan di ecommerce setelah pandemi berakhir membuat investor lebih hati-hati.

Pada 2022, Thrasio melakukan PHK yang berimbas kepada 20 persen karyawannya. Pendiri perusahaan, Josh Silberstein, juga telah hengkang.

Beberapa startup di Indonesia juga menjalankan bisnis brand aggregator, yaitu Una Brand, Hypefest, dan Open Labs milik Bukalapak.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Warga AS Kaget, Dapat Email Voucher Ecommerce Walau Ga Beli

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular