Heboh Serangan Fajar di Pemilu 2024, Netizen Ramai Lapor di Medsos
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemungutan suara Pemilu 2024 diselenggarakan pada hari ini, Rabu (14/2/2024) secara serentak. Masyarakat Indonesia bisa menggunakan hak suara untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR, anggota DPD, anggota DPD, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPD kota/kabupaten.
Pantauan CNBC Indonesia, banyak netizen yang melaporkan praktik serangan fajar menjelang dan di hari-H pencoblosan. Topik 'serangan' pun masuk dalam jejeran trending topic X pada pagi ini.
Ada lebih dari 50.700-an post terkait topik tersebut. Beberapa netizen mempertanyakan siapa saja yang sudah mendapat jatah serangan fajar.
Beberapa juga mengaku telah mendapat jatah serangan fajar, pun orang terdekat seperti keluarga dan tetangga.
Mengutip dari laman resmi Pusat Edukasi Antikorupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), 'serangan fajar' adalah istilah yang merujuk pada politik uang. Di Indonesia, politik uang menjadi hal yang lumrah karena sudah dianggap sebagai budaya.
Meskipun disebut sebagai politik uang, serangan ternyata bisa muncul dalam bentuk lain. Misalnya paket sembako, voucher pulsa dan bensin, hingga barang apapun yang memiliki nilai uang.
Biasanya, para politisi dapat disebut sebagai pelaku serangan fajar ketika membagikan amplop berisi uang kepada pemilih; memberikan bantuan paket sembako yang umumnya berisi beras, minyak, atau gula pasir; hingga barang keperluan rumah tangga.
Dalam pemberian tersebut, biasanya tersisip kertas, poster, atau stiker yang berisi informasi dan/atau profil singkat politisi yang maju di Pemilu.
Bukan tanpa alasan, serangan fajar yang kerap dilakukan ini bertujuan untuk membeli suara masyarakat agar memilih partai, kader, atau calon tertentu yang diusung memenangkan Pemilu.
(fab/fab)