
Proyek Kebanggaan Jokowi, Begini Canggihnya Pusat Data Nasional

Cikarang, CNBC Indonesia - Indonesia bersiap memiliki Pusat Data Nasional (PDN) pertamanya. Fasilitas yang berada di Cikarang itu rencananya akan diresmikan pada 17 Agustus 2024, bertepatan dengan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia.
PDN bertempat di Greenland International Industrial Centre, Deltamas, Cikarang. Dibangun pada 2022 lalu, proyek pembangunan direncanakan selesai selama 24 bulan.
Dana sebesar 164 juta euro atau Rp 2,7 triliun digunakan untuk membangun PDN. Uang tersebut 85% berasal dari pemerintah Perancis, sementara 15% menggunakan dana APBN murni.
Di tanah seluas hampir 5 hektar, dibangun bangunan berukuran hampir 16 ribu meter persegi. Pantauan CNBC Indonesia saat mengunjungi lokasi, sudah mulai tampak sebagian bangunan utama yang rencananya akan diisi server untuk menopang integrasi data berbagai instansi pemerintah.
![]() Site Visit Pusat Data Negara. (CNBC Indonesia/Novina Putri Bestari) |
Plt Direktur Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan, Aris Kurniawan menjelaskan progress pembangunan mencapai 31,74%. Sementara untuk desainnya mencapai 73,53%.
PDN dibangun dengan konsep yang berbeda. Mulai dari desain hingga instalasi dikerjakan secara pararel.
"Artinya saat proses membuat desain dibagi tahapan tertentu. Begitu disetujui, proses yang lain akan secara pararel mengikuti. Pembangunan pun pararel," jelasnya ditemui di lokasi pembangunan.
Bangunan tersebut memiliki kapasistas prosesor 25 ribu lebih cores. Memorinya mencapai 200 terrabyte, storage 40 petabyte dan listrik 20 megawatt.
PDN disiapkan bukan hanya untuk menyimpan data instansi pemerintah. Namun, infrastruktur ini juga memiliki fasilitas manajemen dan pengolahan big data.
"Ini penting ya karena kalau kemudian kami kumpulin data, tapi tidak bisa diolah dan disajikan untuk memberikan insight bagi decision maker atau leader sangat disayangkan ya. Karena data is new oil, dan kami berharap dengan ada data-data dari pusat dan daerah disini maka sinkronisasi antar layanan jadi lebih mudah," ungkap Aris.
Sebelum PDN jadi, pemerintah juga menyiapkan PDN sementara. Hampir 400 kementerian, lembaga, dan pemerintahan berbeda telah bergabung di layanan tersebut.
"Kami siapkan PDN sementara dengan layanan prima tier 3-4 layanan reliable dan aman dengan layanan government cloud," kata Aris.
PDN Batam dan IKN
Pemerintah menyiapkan dua PDN lain, yakni di Batam dan di Ibu Kota Nusantara (IKN). Di Batam, akan dibiayai bersama dengan pemerintah Korea dan besarannya lebih kecil dari PDN di Cikarang.
Sekarang sedang dilakukan lelang konsultan untuk pembangunan PDN Batam, yang akan selesai satu bulan ke depan. Pembangunan akan dimulai akhir tahun 2024 atau awal 2025 dan selesai dua tahun kemudian.
"Batam selesai 2026 akhir atau 2027 awal," jelasnya.
Sementara di IKN, pendanaan masih menunggu keputusan di Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional). Biaya pembangunan bisa bekerja sama dengan negara lain atau sistem KPBU.
"Sementara di IKN itu masih diputuskan nunggu Bappennas, kalau yang tertarik sudah ada seperti UK, USA, tinggal nanti Bappenas yang mutusin atau bisa jadi KPBU. Pokoknya kita tunggu Bappenas, baru kami eksekusi," jelas Aris
Sebelumnya, nama Labuan Bajo juga jadi salah satu tempat PDN. Namun, akhirnya hanya tiga lokasi yakni Cikarang, Batam, dan IKN.
Aris menjelaskan PDN yang tadinya di Bajo dilebur dengan IKN. Jadi data center di ibu kota baru akan punya kapasitas lebih besar dari dua PDN lainnya.
"Makanya rencananya yang di IKN bisa empat kali lebih besar kapasitasnya dari yang Batam dan Cikarang, karena penggabungan IKN dan Bajo," ungkapnya.
(npb/npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ribuan Data Pemerintah Tercecer, Kominfo Satukan di PDN
