Internet RI Dilarang di Bawah 100 Mbps, Tarif Bakal Naik?

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
31 January 2024 15:30
Press Conference Hasil Survei Penetrasi Internet Indonesia Tahun 2024 (CNBC Indonesia/Novina)
Foto: Press Conference Hasil Survei Penetrasi Internet Indonesia Tahun 2024 (CNBC Indonesia/Novina)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi merencanakan akan mewajibkan internet di atas 100 Mbps. Lalu pertanyaan apakah akan menaikkan tarif internet di Indonesia?

Dirjen PPI Kementerian Kominfo, Wayan Toni Supriyanto menyatakan belum bisa berbicara banyak soal kewajiban kecepatan internet tersebut. Karena kebijakan itu butuh kajian terlebih dulu.

Termasuk soal harga, dia mengatakan belum bisa menjawabnya. Namun bisa saja nanti harga internet 100 Mbps lebih murah dibandingkan yang ada sekarang.

"Nah itu kami belum bisa jawab, karena bisa saja nanti menurut masukkan operator dengan kecepatan seperti ini justru pelanggan lebih banyak justru menurunkan tarif. Belum bisa kami jawab," kata Wayan ditemui saat Press Conference Hasil Survei Penetrasi Internet Indonesia Tahun 2024, Jakarta, Rabu (31/1/2024).

Ketua Umum APJII, Muhammad Arif mengatakan untuk internet backbone tidak ada kebijakan satu harga seperti BBM. Harga di pulau Jawa biasanya lebih murah dibandingkan di wilayah Timur.

Dia mencontohkan harga 1 backbone fiber optik di pulau Jawa kurang dari Rp 10 juta. Namun Indonesia bagian timur bisa mencapai 4-5 kali lipatnya.

"Enggak usah jauh-jauh deh, harga 1 backbone fiber optik di Jawa itu sekarang udah Rp 10 juta di bawah Rp 10 juta bahkan. Enggak usah kita ngomongin ke Papua, di Makassar ataupun Manado itu udah pasti Rp 40 juta sampai 50 juta itu aja udah 4 kali 5 kali lipat harganya," kata Arif.

Jika kebijakan 100 Mbps jadi terlaksana sekarang, menurutnya tidak mungkin bisa disamaratakan harganya. Arif kembali menekankan perlunya kajian dan berharap semua pihak bisa ikut berkontribusi.

"Bukan hanya pemerintah, tapi benar-benar para pemain-pemain operator besar pemilik kabel laut dan lain juga harus berkontribusi. Sehingga bisa dapat menyatukan satu tadi ya ngisi harga ini bisa lebih rata ya secara nasional," jelasnya.


(npb/npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dilarang Jual Internet Lelet di RI, Begini Respons Asosiasi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular