Wilayah RI Panas Mendidih 2024, BMKG Ramal Lebih Parah dari 2023

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
26 January 2024 08:20
Pejalan kaki menggunakan payung untuk menghindari terik matahari di kawasan Jembatan Pinisi di halte busway Karet, Jakarta, Selasa (19/12/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Pejalan kaki menggunakan payung untuk menghindari terik matahari di kawasan Jembatan Pinisi di halte busway Karet, Jakarta, Selasa (19/12/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tahun 2024 disebut bakal lebih panas dibanding tahun lalu. Ini semua karena pemanasan global dan perubahan iklim yang terjadi pada 2023 akan terus berlanjut.

"Pemanasan global mencapai rekor baru pada 2023, melampaui rekor tahun 2016. Tahun 2024 diperkirakan akan lebih panas lagi," kata Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan dikutip dari CNN Indonesia, Jumat (26/1/2024).

Fenomena panas ekstrem memang telah terjadi pada paruh kedua tahun lalu. Penyebabnya, Ardhasena mengatakan karena adanya El Nino dan perubahan iklim.

Bahkan level suhu globalnya cukup mengkhawatirkan. Tercatat rata-ratanya mencapai 1,45 derajat Celcius berbeda tipis dari yang ditetapkan Perjanjian Paris 1,5 derajat Celcius.

Panas ekstrem yang terjadi tahun lalu juga berdampak pada banyak hal. Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) menyebutkan suhu panas tersebut berdampak pada kesehatan manusia dan kebakaran hutan di berbagai lokasi.

Sementara itu, Indonesia melakukan berbagai upaya menurunkan emisi gas rumah kaca 29% dengan upaya sendiri dan 41% melalui dukungan internasional pada 2030. Beberapa yang dilakukan seperti pengurangan laju deforestasi dan degradasi hutan, pengelolaan hutan lestari, rehabilitasi hutan, pengelolaan lahan gambut dan mangrove, dan peningkatan konservasi keanekaragaman hayati.

Upaya lainnya adalah mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, meningkatkan penggunaan energi baru dan terbarukan, meningkatkan pengelolaan sampah dan limbah, menerapkan sistem pertanian rendah karbon, serta menekan emisi karbon di sektor transportasi.

Ardhasena mengingatkan masalah pemanasan global dan perubahan iklim adalah tanggung jawab bersama. Jadi perlu untuk mencegah dan mengurangi dampaknya.

"Permasalahannya pemanasan global dan perubahan iklim merupakan tanggung jawab bersama setiap umat manusia. Oleh karena itu kita perlu berupaya untuk menahan lajunya dan mengurangi dampaknya," jelas dia.


(npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Minta Ingat 'Kiamat', Buktinya di Daun Sampai Penguin

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular