BMKG Ungkap Alasan Petaka Bencana Rajin Melanda RI

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
14 January 2024 15:30
Warga melintas saat terjadi banjir pada pemukiman warga di kawasan Petogogan, Jakarta Selatan, Jumat (7/7/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Warga melintas saat terjadi banjir pada pemukiman warga di kawasan Petogogan, Jakarta Selatan, Jumat (7/7/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan cuaca ekstrem masih akan melanda banyak kawasan di Indonesia. Cuaca ekstrem yang dimaksud seperti angin puting beliung, hujan lebat, hingga hujan es.

Hal ini tertuang dalam Prospek Cuaca Seminggu ke depan Periode 12 - 18 Januari.

"PERINGATAN DINI : Masyarakat diimbau agar tetap waspada dalam berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem (puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dan lain-lain," mengutip keterangan, dikutip dari CNN Indonesia, Minggu (14/1/2024).

Dijelaskan pula dampak yang ditimbulkan berupa banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, jalan licin dalam satu minggu ke depan.

BMKG mengungkapkan ada beberapa hal yang menjadi pemicu. Pertama, gelombang atmosfer Madden Julian Oscillation (MJO) yang saat ini aktif pada kuadran 2 (Samudera Hindia).

Hal ini menunjukkan kondisi yang cukup signifikan terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia.

Kedua, aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial yang diperkirakan aktif di wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, NTT bagian Timur, Maluku, Papua Barat, dan Papua dalam sepekan ke depan.

Ketiga, gelombang atmosfer Kelvin juga aktif di sebagian Jawa, Bali, NTB, dan Kalimantan Utara hingga sepekan ke depan.

"Faktor-faktor tersebut mendukung potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut," kata BMKG.

Keempat, Sirkulasi Siklonik. Fenomena ini terpantau di Laut Timor utara Australia yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi).

Wilayahnya memanjang dari Laut China Selatan hingga Selat Karimata, Selat Malaka hingga Sumatra Selatan, Samudera Hindia barat Lampung hingga Selat Sunda, Laut Jawa hingga Laut Flores, Kalimantan Timur hingga Selat Makassar, Laut Banda hingga Laut Arafuru.

Dalam keterangan itu juga dijabarkan wilayah yang berpotensi cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan, antara lain :

12-13 Januari

Aceh, Sumatra Utara, Riau, Kep. Riau, Sumatra Barat, Bengkulu, Jambi, Sumatra Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara.

Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

14-15 Januari

Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kep.Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.

16-18 Januari

Aceh, Sumatra Utara, Riau, Kep. Riau, Sumatra Barat, Bengkulu, Jambi, Sumatra Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku, Papua Barat, dan Papua.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BMKG Warning Petaka Baru Selama Libur Lebaran 2024, Cek Lokasinya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular