Facebook Blokir Berita, Pengusaha Media Teriak
Jakarta, CNBC Indonesia - Pada September 2023 lalu, Facebook mengumumkan akan menghapus tab artikel berita di platformnya untuk pengguna di Inggris, Prancis, dan Jerman.
Kebijakan tersebut berlaku per Desember 2023. Menurut layanan ciptaan Mark Zuckerberg tersebut, fokus perusahaan ke depan adalah berinvestasi ke produk-produk dan layanan yang paling dibutuhkan pengguna.
Para perusahaan media sudah merasakan dampak dari pemblokiran berita di platform Facebook. Salah satunya diakui CEO Mother Jones, Monika Bauerlein.
Ia telah menjabat CEO raksasa media tersebut selama 9 tahun. Ia bercerita di masa lampau pernah ada 5 juta pengguna mengunjungi situs Mother Jones dalam sebulan pada 2017 lalu.
Membludaknya angka itu karena pengguna mengunjungi situs dari tab berita di Facebook. Kini Mother Jones kehilangan 99% trafik referral dari Facebook dibandingkan dengan angka puncaknya.
Selama bertahun-tahun Facebook telah menghadapi banyak tekanan terkait fitur berita di aplikasinya. Facebook sering diprotes karena dinilai masih banyak menyebar berita sesat di platformnya.
Selain itu, keputusan Facebook memblokir beberapa akun dan menghapus beberapa postingan juga mendulang kritikan dari beberapa orang.
Politikus konservatif menuduh Facebook cenderung bias ke ideologi liberal. Sementara itu, banyak juga yang menuduh Facebook telah memengaruhi Pemilu 2016 hingga memenangkan Donald Trump.
"Para eksekutif Facebook sepertinya berpikir lebih banyak risiko dibandingkan keuntungan dalam mengembangkan fitur berita," kata Baurlein, dikutip dari CNBC International, Selasa (23/1/2024).
Mother Jones merupakan perusahaan majalah nonprofit yang sudah beroperasi selama 48 tahun. Fokusnya pada berita investigasi dan politik.
Facebook telah membantu mengumpulkan jutaan refferal ke Mother Jones di masa-masa kejayaannya. Lalu, pada November dan Desember, pengunjung Mother Jones dari refferal Facebook hanya 58.000 dan 67.000.
Angka itu jauh lebih kecil ketimbang 172.000 dan 228.000 di tahun sebelumnya pada periode yang sama.
Studi terhadap 1.930 situs berita dari 370 perusahaan media yang ditunjukkan Chartbeat memperlihatkan Facebook menyumbang 33% dari total trafik berita. Pada Desember 2023, angkanya turun 50% dari tahun sebelumnya.
Untuk trafik eksternal yang datang dari media sosial dan mesin pencari seperti Google, Facebook merepresentasikan 6% dari volume refferal pada Desember 2023. Angka itu turun dari 14% di Desember 2018 dan 12% di Desember 2022.
(fab/fab)