Facebook Blokir Konten China, 7.700 Akun Dihapus Gegara Ini

Redaksi, CNBC Indonesia
30 August 2023 20:40
Small toy figures are seen in front of displayed Facebook logo in this illustration taken October 4, 2021. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Foto: Facebook (REUTERS/Dado Ruvic)

Jakarta, CNBC Indonesia - Facebook memblokir 7.700 akun dan 930 Page yang ada di platform-nya. Akun-akun tersebut dinilai menyebarkan kampanye yang terkait dengan propaganda China.

Dikutip dari CNBC International, Rabu (30/8/2023), ribuan akun dan Page di Facebook kerap mendistribusikan konten yang positif tentang diskriminasi di provinsi Xinjiang.

Kabar soal perlakuan diskriminatif pemerintah China terhadap kelompok minoritas Uyghur di Xinjiang mendapat kecaman dari dunia internasional. Namun, konten-konten yang beredar di Facebook justru membela pemerintahan Xi Jinping.

Lebih lanjut, akun-akun itu diyakini membuat narasi negatif tentang AS, serta menyebarluaskan disinformasi tentang penyebaran pandemi Covid-19 dalam berbagai bahasa.

Meta sendiri telah menyelidiki tanda-tanda pengaruh propaganda China di platformnya sejak 2022. Secara kolektif, konten-konten yang tersebar melalui beragam Page di Facebook telah menghimpun lebih dari 500.000 pengikut (followers).

"Kampanye ini sangat besar dan gigih. Propaganda China khususnya bekerja di lebih dari 50 platform internet yang berbeda dan mencoba menyebarkan konten di mana saja melalui internet," kata Global Lead for Threat Intelligence Meta, Ben Nimmo.

Jadi, penyebarannya bukan cuma di platform milik Meta saja. Namun juga disebarluaskan ke platform seperti Medium, Reddit, Tumblr, YouTube, dan X (dulu Twitter).

Meta juga menemukan beberapa hashtag atau tagar yang berafiliasi ke konten-konten disinformasi dari China. Beberapa hashtag yang sudah diblokir di Facebook masih bisa ditemui di X. Namun, X belum buka suara saat diminta menanggapi isu ini.

Tim keamanan siber Meta mengatakan pihaknya siap mengawal dan memblokir berbagai disinformasi yang mempromosikan propaganda di platformnya menjelang pemilihan umum 2024 mendatang.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Facebook Dituduh Cari Uang dari Anak Kecil, Bohongi Orang Tua

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular