Ilmuwan Harvard Ungkap Taktik Alien Masuk ke Bumi

Redaksi, CNBC Indonesia
Jumat, 12/01/2024 11:25 WIB
Foto: Sosok 'alien berwujud kadal' yang dipercaya pencari UFO. (NASA/JPL-Caltech/MSSS/)

Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang ahli astrofisika mengkritik beberapa laporan soal penampakan alien di atmosfer Bumi. Menurut dia, makhluk biologis tidak akan mampu bertahan dalam perjalanan ke planet kita.

"Membutuhkan waktu miliaran tahun untuk menyebrang dari satu sisi galaksi Bima Sakti ke sisi lainnya," kata Avi Loeb, astrofisika terkenal dari Harvard.


"Dengan logika itu, saya rasa tak akan ada awak luar angkasa dari planet yang jauh sampai di Bumi dengan makhluk biologis di dalamnya," ia menambahkan.

Komentar Loeb tersebut menanggapi meningkatnya laporan soal penampakan UFO dalam beberapa tahun terakhir. Banyak video dan foto yang disebut-sebut sebagai penampakan alien mencuat di internet.

Beberapa saat lalu, NASA juga mengambil posisi baru dalam riset UFO. Pada 2022 lalu, NASA mengatakan kecil kemungkinan bahwa berbagai penampakan misterius di luar angkasa adalah tanda keberadaan alien.

"Tim studi independen NASA tidak menemukan bukti bahwa fenomena misterius (UAP) berasal dari alien. Namun, kami tak tahu UAP tersebut sebenarnya apa," kata administrator NASA Bill Nelson, dikutip dari FoxNews, Jumat (12/1/2024).

Loeb sepakat dengan komentar NASA tersebut. Sebab, ia mengatakan tak mungkin alien bisa bertahan dengan kondisi ekstrem luar angkasa untuk sampai ke Bumi.

Menurut dia, pesawat apa pun yang dicurigai berasal dari alien kemungkinan besar merupakan hasil kecerdasan buatan (AI).

"Bisa jadi, jika mereka (alien) menguasai sistem otomatis, mereka memiliki otak buatan, kecerdasan buatan," ujarnya.


"Manusia sudah mengembangkan teknologi AI di Bumi. Kita memang belum meluncurkannya ke luar angkasa. Namun, mungkin itu bisa jadi tahap berikutnya," ia menjelaskan.

Direktur Bull Moose Project, Ziven Havens, mengatakan bahwa AI bisa membuat ide-ide dan potensi baru untuk menjelajahi luar angkasa.

"Ada kemungkinan AI bisa memungkinkan pesawat dengan atau tanpa awak melakukan perjalanan ke luar angkasa dengan biaya lebih kecil dan keamanan lebih tinggi," kata Havens.

"Potensinya tanpa batas. Ini yang membuat masa depan AI makin bikin penasaran," ia menambahkan.

Staf Editor The Federalist, Samuel Mangold-Lenett, mengatakan AI bisa digunakan untuk membantu pesawat luar angkasa bertahan dalam kondisi ekstrem di antariksa.

"AI bisa digunakan untuk menjalankan berbagai komplikasi di periode waktu yang singkat. Jadi, AI bisa digunakan untuk membuat analisis yang tepat soal berat angkutan ideal dan semua hal terkait perjalanan ke luar angkasa yang membutuhkan penghitungan matematika kompleks," ia menjelaskan.


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ancaman Siber Jadi Bom Waktu Transformasi Teknologi, Solusinya?