
AI Duluan Ketemu Alien Kalahkan Manusia, Cek Penjelasannya

Jakarta, CNBC Indonesia - Ilmuwan mulai memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mencari alien atau kehidupan di luar Bumi.
Upaya ini digunakan lembaga pemerintah Amerika Serikat (AS) bernama Search for Extraterrestrial Intelligence (SETI). Astronom dan peneliti SETI Eamonn Kerins menjelaskan cara kerjanya seperti mencari jarum di tumpukan jerami.
"Anda biasanya memperlakukan data seperti jerami. Lalu Anda bertanya pada algoritma machine learning untuk memberitahu jika ada sesuatu di dalamnya yang bukan jerami, dan diharapkan jarum ada di tumpukan jerami, kecuali ada hal lain di sana," kata Kerins dikutip dari Space, Selasa (10/10/2023).
Astronom dari proyek Breakthrough Listen SETI, Steve Croft menjelaskan pelatihan pada machine learning dilakukan dengan memasukkan sinyal dalam data. Nantinya algoritma akan belajar mencari sinyal yang sama.
Saat machine learning menemukan sesuatu yang belum dilatih sebelumnya, maka akan ditandai sebagai sesuatu yang perlu identifikasi lebih lanjut.
Croft dan Peter Ma yang merupakan mahasiswa asal Universitas Toronto memimpin proyek untuk menganalisa data dari 820 bintang. Seluruh data itu berasal dari pengamatan teleskop radio 100 meter di Green Bank Observatory, West Virginia.
Data berisi sinyal radio dan gangguan yang dibuat manusia. Saat diperiksa oleh algoritma, ditemukan delapan sinyal yang belum ada sebelumnya dan terlewat oleh analisa.
Teknologi AI ini tidak sepenuhnya menghapus keterlibatan manusia dalam pencarian alien atau kehidupan lain di luar Bumi. Space mencatat manusia masih terlibat dengan melakukan tindak lanjut dan penyelidikan setelah ditemukan sinyal tidak biasa.
Namun, Space juga tak menutup kemungkinan akan ada lompatan jauh di masa depan. Misalnya Google DeepMind yang meneliti kecerdasan umum buatan atau AGI yang bisa berkembang melebihi kapasitas kecerdasan manusia.
(npb/npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Peneliti Pakai Kecerdasan Buatan Ciptakan Obat Awet Muda
