Sama-sama Buat Gelar Internet, Ini Beda BTS BAKTI dan Satria

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
28 December 2023 12:15
Dirut Bakti Kominfo. Fadhilah Mathar (kanan) dan Deputi Project Director PT SEI konsorsium paket 3, Agus Purnama (kiri). (CNBC Indonesia/Kartini Bohang)
Foto: Dirut Bakti Kominfo. Fadhilah Mathar (kanan) dan Deputi Project Director PT SEI konsorsium paket 3, Agus Purnama (kiri). (CNBC Indonesia/Kartini Bohang)

Jakarta, CNBC Indonesia - Untuk pemerataan internet di seluruh pelosok Indonesia, pemerintah menyiapkan Base Transceiver Station (BTS) dan Satelit Satria-1. Keduanya akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis siang ini (28/12/2023) di Desa Bowombaru Utara, Kecamatan Melonguane Timur, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara.

BTS 4G BAKTI dan Satria-1 memiliki perbedaan yang mendasar, yakni terkait cakupan wilayahnya.

BTS yang akan diresmikan berada di 4.988 lokasi 3T. Pembangunannya dilakukan sejak tahun 2020 dan dibagi dalam dua tahap.

Tahap pertama pada 2020 terbangun 1.682 lokasi. Berikutnya tahun 2021 terdapat 5.618 lokasi dengan dua fase pembangunan yakni fase 1 sebanyak 4.112 lokasi dan fase kedua 1.506 lokasi.

Sementara Satria-1 diluncurkan paa 19 Juni 2023 di Cape Canaveral 2023. Satelit itu menempati orbit 146 derajat Bujur Timur atau berada di atas Papua.

Kapasitas Satelit mencapai 150 Gbps dan menjadi yang terbesar di Asia. Satria-1 akan melayani akses internet di lebih banyak wilayah, yakni pada 37 ribu titik.

"Pengoperasian SATRIA-1 diharapkan dapat dimanfaatkan untuk menopang layanan akses internet 37 ribu titik dengan kecepatan hingga sekitar 5 Mbps," jelas Direktur Utama Bakti Fadhilah Mathar dalam keterangan resminya dikutip Kamis (28/12/2023).

Dalam kesempatan berbeda, Ketua Bidang Infrastruktur Telematika Nasional Mastel, Sigit Puspito Wigati Jarot menjelaskan soal perbedaan BTS dan Satelit. BTS dibutuhkan lebih banyak karena menjangkau lokasi tertentu saja.

Sementara itu satelit, dalam hal ini Satria-1, bisa menjangkau satu wilayah yang lebih luas. Namun dengan catatan kebutuhan masyarakat telah tercukupi.

Dia juga menambahkan negara sebesar Indonesia harus menggabungkan beberapa teknologi untuk memperluas jaringan internet. "Di kota dengan fixed broadband, kota lebih besar fixed dengan mobile, fixed wireless access ada seluler. Ada yang lebih susah jadi dengan pendekatan satelit," kata Sigit.



[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jaksa Agung Bilang Terus, Menkominfo Kebut Proyek BTS 4G

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular