Road to CNBC Indonesia Awards

Inovasi dan Ekspansi Jadi Strategi FUSE di 2024

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
Kamis, 23/11/2023 15:13 WIB
Foto: Funder & CEO FUSE, Andy Yeung dalam acara Road To CNBC Indonesia Awards 2023 untuk kategori Best Tech And Telco Companies di Jakarta, Kamis (23/11/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan insurance technology (insurtech) FUSE, tercatat telah menerbitkan lebih dari 150 juta polis dengan premi bruto hingga Rp 3 triliun di 2022.

Pencapaian tersebut tidak lepas dari upaya FUSE dalam mendorong percepatan digitalisasi di berbagai aspek operasional perusahaan.

Founder & CEO FUSE Andy Yeung mengatakan, pihaknya pun ke depan akan terus up to date dengan perkembangan teknologi masa kini, misalnya seperti Artificial intelligence (AI).


Dengan perkembangan teknologi yang ada, FUSE akan terus melihat bagaimana cara menyegarkan bisnis dan menggunakannya untuk inovasi produk yang lebih berkelanjutan.

"Misalnya, apa yang kami sebut proses otomatisasi robot untuk membuat beberapa proses internal menjadi lebih efisien, tidak hanya untuk potensi kami sendiri bagi pengguna kami juga," ujarnya dalam Road to CNBC Indonesia Best Telco and Tech Companies, Kamis (23/11/2023).

Selain itu, pihaknya juga akan memfokuskan bisnis untuk membuat produk asuransi lewat digital yang lebih terjangkau dan dapat diakses oleh semua orang.

"Saya pikir sekarang mereka juga melihat kemungkinan produk kesehatan yang lebih terjangkau bagi masyarakat umum. Kami mencoba lebih memahami pelanggan kami untuk melihat jenis wawasan produk apa pun yang dapat kami hasilkan dari data yang telah kami kumpulkan juga" jelasnya.

Lebih lanjut, pasar Indonesia menurutnya juga masih memiliki potensi yang besar untuk dieksplorasi. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan pasar yang pesat, hingga kesadaran masyarakat untuk memiliki asuransi setelah adanya pandemi Covid-19.

Dia mengungkap, FUSE juga akan berekspansi ke negara Asia Tenggara lain, seperti Vietnam dan Thailand. Karakteristik 2 negara tersebut dikatakannya mirip seperti Indonesia. Untuk itu, pihaknya akan mencoba mengimplementasi inovasi dan produk yang sudah dicapai di Indonesia.

"Itu sebabnya sejak tahun 2022, kami memperluas cakupan. Kami sudah sampai di lapangan. Dan kemudian kami menemukan kandidat (negara) yang berpotensi untuk memperluas lebih jauh ke beberapa negara baru di Asia Tenggara," pungkasnya.


(dpu/dpu)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat