
Ini Rahasia FUSE dalam Memperkuat Dominasi di Insurtech

Jakarta, CNBC Indonesia - Pelopor insurance technology (insurtech) pertama di Indonesia, FUSE berkomitmen untuk terus berinovasi dan mendorong pemanfaatan teknologi di industri asuransi. Upaya ini dilakukan demi meningkatkan akses dan pemasaran produk asuransi di Indonesia.
Founder & CEO FUSE, Andy Yeung menuturkan, untuk menjadi pemimpin di perusahaan insurance technology, saat ini diperlukan penggabungan inovasi teknologi ke dalam penciptaan model bisnis yang baru.
"Saya pikir ini lebih tentang bagaimana Anda menggabungkan inovasi teknologi ke dalam penciptaan model bisnis baru. Anda menciptakan produk baru, atau bahkan produk yang sudah ada, atau produk asuransi, kemudian kami menemukan cara untuk menawarkannya," ujarnya dalam Road to CNBC Indonesia Best Telco and Tech Companies, Kamis (23/11/2023).
Meski begitu lanjut Andy, untuk memulai usaha tersebut tidaklah mudah. FUSE sendiri sebagai pioneer di sektor inovasi ini, kerap menemui error.
Untungnya, dia bersama timnya di FUSE tidak memiliki rasa takut untuk gagal dan terus memiliki semangat juang hingga berhasil.
"Itulah mengapa kita terus berusaha untuk sampai dan kemudian kita mencoba sesuatu dan terkadang kita gagal. Kami bilang jangan khawatir, mari kita lanjutkan untuk melihat cara lain agar hal ini berhasil," jelasnya.
Lewat perjuangan menggabungkan inovasi teknologi dan menggabungkan model bisnis baru itu, FUSE pun kini menemukan titik terang. Dimulai dari 2018, pihaknya sukses menjadi perusahaan yang pertama kali membawa asuransi ke platform E-commerce, Auto Finance, serta institusi keuangan.
"Saya pikir ini adalah hal yang kami coba pertahankan pada saluran yang berbeda, mengeksplorasi produk yang berbeda, dan kemudian menggunakan cara apa pun untuk menggunakan teknologi untuk meningkatkannya," pungkasnya.
Sekadar informasi, FUSE sempat masuk daftar nama-nama insurtech terbaik di dunia versi Sønr Global, yang diberi judul The World's Top 100 Insurtech 2021. FUSE menjadi satu-satunya insurtech asal Indonesia yang masuk dalam daftar tersebut dan menempati peringkat ke-65 di tahun itu.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tahun 2024, Icon Plus Bidik Pertumbuhan Bisnis di Atas 30%
