
Bos Binance Bayar Rp 2,7 Triliun Supaya Tidak Masuk Penjara

Jakarta, CNBC Indonesia - Changpeng Zhao, pendiri Binance, disebut membayar uang jaminan US$ 175 juta (Rp 2,7 triliun) setelah mengaku bersalah atas tuduhan pencucian uang di Amerika Serikat.
Dokumen pengadilan yang dikutip The Block, menyatakan jaminan tersebut disertai komitmen dari Zhao untuk hadir di pengadilan di Seattle pada 23 Februari 2024.
Zhao yang juga dikenal dengan panggilan CZ, juga menempatkan dana senilai US$ 15 juta di rekening milik Davis Wright Tremaine sebagai jaminan. Selain itu, jaminan atas Zhao menggunakan dua penjamin, yang setiap orang harus menyediakan US$ 250.000 dan US$ 100.000.
CZ mengaku bersalah atas tuduhan pelanggaran atas UU Kerahasiaan Bank. Ia juga memutuskan untuk mundur dari posisi CEO di Binance.
Sebagai bagian dari kesepakatan bersalah, CZ setuju untuk membayar denda US$ 50 juta. Adapun, Binance harus membayar US$ 4,3 miliar karena melanggar regulasi lalu lintas dana dan sanksi pemerintah AS.
Jika Zhao tidak muncul di pengadilan pada Februari 2024, ia menghadapi ancaman penjara 10 tahun dan denda US$ 250.000. Ia harus sudah ada di wilayah AS, 14 hari sebelum waktu sidang pembacaan putusan.
Dokumen pengadilan menyatakan pihak penuntut umum meminta agar bisa melakukan review atas kesepakatan jaminan tersebut. Jika permintaan jaksa ditolak, perintah jaminan berlaku efektif mulai 27 November 2023.
Jika review dari jaksa diterima oleh hakim, Zhao tidak bisa meninggalkan wilayah Amerika Serikat hingga waktu sidang pembacaan putusan.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Binance Mundur Lagi, Changpeng Zhao Makin Tersudut