
Kiamat Bumi Kian Nyata, Startup Ini Laku Keras di RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Masalah perubahan iklim nyata adanya dan bisa berdampak pada jutaan populasi di Bumi. Tak heran kalau startup di industri ini laku di Indonesia.
Ketua Asosiasi Modal Ventura Indonesia (Amvesindo) Eddi Danusaputro mengatakan, ada sektor baru yang belakangan diminati oleh para investor. Sektor tersebut berhubungan dengan iklim, dampaknya, dan teknologi energi.
Larisnya sektor ini karena ada perubahan dan permintaan kebutuhan yang makin tinggi. Startup yang menawarkan solusi untuk masalah perubahan iklim dinilai makin krusial.
Selain startup iklim yang sedang jadi primadona, ada beberapa startup yang dianggap lebih tahan banting dibanding sektor lainnya.
"Contohnya mungkin fintech, agritech, karena berhubungan dengan kebutuhan sehari-hari," ujar Eddi dalam program Profit di CNBC Indonesia.
Dari kacamata investor, ia melihat kuartal ketiga tahun 2023 ada aktivitas pendanaan yang lebih besar dari pada semester pertama tahun ini.
"Memang tidak bisa dipungkiri ada penurunan di semester satu, banyak faktor cost capital naik, ada perang, dan sebagainya. Cuman dry powder itu masih besar US$15 miliar dana," kata dia.
Meski demikian, ada saatnya investor harus selektif menanam modal di sektor dan startup seperti apa. Menurutnya hal tersebut itu sudah mulai dilakukan sekarang.
"Jadi secara sektor kita lebih selektif," pungkasnya.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 15.000 Ilmuwan Ungkap Jadwal 'Kiamat' di Bumi, Ngeri!
