Dulu Bernilai Rp 15 T, Raksasa China Kini PHK Gede-Gedean

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
08 November 2023 15:35
Induk Usaha TikTok, Bytedance
Foto: REUTERS/Stringer

Jakarta, CNBC Indonesia - Pico, perusahaan pembuat VR terbesar di bawah naungan ByteDance, mengumumkan PHK karyawan secara massal.

CEO Pico Interactive, Zhou Hongwei dilaporkan mengatakan kepada stafnya dalam pertemuan bahwa mereka akan membuat perubahan besar dalam cara perusahaan membuat headset di masa depan.

Hongwei mengatakan kepada stafnya bahwa perkiraan perusahaan sebelumnya mengenai pertumbuhan pasar industri terlalu optimis.

Tim perangkat keras Pico akan dialihkan untuk membuat teknologi baru. Namun, perusahaan tersebut memangkas dan menutup tim perangkat lunaknya atau memasukkan mereka kembali ke tim pengembangan produk ByteDance yang lebih besar.

Sumber anonim mengatakan kepada Reuters, dikutip Rabu (8/11/2023), pembuat headset VR itu dapat memangkas ratusan karyawan.

"Industri VR masih dalam tahap yang sangat awal," kata Hongwei kepada stafnya sambil mencatat bahwa hal itu dapat memberhentikan staf penjualan, video, dan pengoperasian platform.

Bulan lalu, Pico masih memberitahu publik bahwa pembuatan VR belum selesai. Hal ini terjadi meskipun ada laporan dari beberapa firma analisis bahwa ByteDance ingin membatalkan rencananya untuk perangkat realitas virtual.

ByteDance awalnya membeli Pico dengan jumlah yang tidak diungkapkan. Namun, kabarnya perusahaan induk TikTok itu membelinya dengan nilai lebih dari US$1 miliar (Rp 15 triliun) pada tahun 2021. Ini terjadi ketika Facebook mengubah namanya menjadi "Meta" dan mempromosikan headset Meta Quest 2 yang juga merugi.

Pico merilis headset Pico 4 tahun lalu, tetapi tahun ini perusahaan belum mengumumkan lagi perangkat kerasnya. Pico kemudian dilaporkan memberhentikan sekitar 200 staf pada bulan Februari.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cara Baru Gen Z Cari Informasi, Bukan di Google

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular