Gebrakan Satgas Bakti Kominfo, Proyek Rp 5,2 Triliun Batal!
Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
23 October 2023 08:20
Jakarta, CNBC Indonesia - Proyek Hot Backup Satellite (HBS) senilai Rp 5,2 triliun resmi dihentikan. Pihak Satgas Bakti ungkap alasan penghentian tersebut.
Sebelumnya, HBS direncanakan akan menjadi satelit cadangan Satria-1 jika mengalami anomali saat meluncur. Setelah peluncuran berhasil pada 18 Juni 2023, anggaran satelit back-up akan direalokasikan untuk prioritas perluasan dan peningkatan akses serta konektivitas digital nasional.
Dalam pernyataan resmi di laman Bakti Kominfo, langkah tersebut dilakukan untuk Bakti bisa memanfaatkan keterbatasan keuangan untuk menuntaskan sejumlah targetnya, dikutip Senin (23/10/2023).
Satgas telah melakukan kajian dan menyetujui pengakhiran lebih awal kontrak HBS. Ini dilakukan setelah aspek urgensi, anggaran, kemajuan kontrak dan risiko Satria-1 dianalisa oleh Manajemen Bakti.
Kontrak juga telah diakhiri pada 19 Oktober 2023 lalu. Mitigasi risiko juga telah dilakukan terkait kebutuhan layanan yang ada serta koordinasi pengakhiran kontrak dengan Konsorsium Nusantara Jaya.
Ketua Satgas Bakti Kominfo, Sarwoto Atmosutarno menekankan fokus saat ini adalah pada Satria-1. Yakni untuk mengoptimalkan pemanfaatannya, termasuk terkait kapasitas space dan ground segment.
"Satu hal yang juga harus jadi pertimbangan adalah bahwa kita harus fokus kepada SATRIA 1 yang akan banyak menyita energi dan tidak boleh gagal dalam pelaksanaannya. Satelit SATRIA-1 ini akan segera beroperasi awal 2024 sehingga kita akan sangat sibuk sekali dengan bagaimana memanfaatkannya secara optimal, baik untuk kapasitas space segment ataupun ground segment. Jangan sampai kita tidak fokus," jelas Sarwoto.
Dari total nilai Rp 5,2 triliun, pembayaran yang dilakukan sebanyak Rp 3,5 triliun dengan tambahan cost of money. KNJ akan mengembalikan uang tersebut.
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Satgas Bakti Ada Waktu 1 Tahun, Internet RI Sudah Sampai Mana
Most Popular