China Gali Lubang 10 Kilometer Cari Harta Karun di Perut Bumi

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
16 October 2023 19:50
Foto udara menunjukkan lubang-lubang sumur karez terletak di bagian selatan kaki pegunungan Tianshan, China. (Future Publishing via Getty Images)
Foto: (Future Publishing via Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Awal tahun ini, China mulai menggali lubang sedalam 10.000 meter atau 10 kilometer ke dalam Bumi. Galian ini merupakan lubang terdalam yang pernah digali manusia.

Proyek tersebut menggali 10 lapisan batuan dan berharap dapat menemukan batuan dari Zaman Kapur, lapisan yang dikenal sebagai Sistem Kapur, yang berusia 145 juta tahun.

Galian itu dapat digunakan untuk mengidentifikasi sumber daya mineral, serta membantu menilai risiko lingkungan seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi, demikian dikutip dari IFL Science, Senin (16/10/2023).

Namun, Quanyou Liu dari Universitas Peking di China, yang akrab dengan proyek tersebut, mengatakan kepada New Scientist bahwa pengeboran tersebut dapat menjangkau lebih jauh ke masa lampau, mulai dari periode Kambrium 541 hingga 485 juta tahun yang lalu.

"Di sini, di Cekungan Tarim, mungkin terdapat minyak," kata Liu.

Menurutnya tujuan lain dari pengeboran tersebut adalah untuk mengetahui apakah masih terdapat minyak dan gas di kedalaman yang sangat dalam.

Hal ini masuk akal, mengingat proyek tersebut dipimpin oleh National Petroleum Corp milik China.

Menurut perusahaan, lubang tersebut akan menguji teknologi pengeboran baru, serta membantu mempelajari struktur internal Bumi.

Lubang tersebut, meski sangat dalam, bukanlah lubang terdalam yang dibuat manusia di Bumi. Gelar sebagai lubang terdalam diberikan kepada Kola Superdeep Borehole, di Semenanjung Kola di barat laut Rusia.

Proyek tersebut, yang berlangsung dari 24 Mei 1970 hingga setelah runtuhnya Uni Soviet, memperlihatkan cabang lubang terdalam yang mencapai 11.034 meter di bawah permukaan laut.

Tim menemukan bahwa bebatuan jauh di bawah Bumi, ternyata jauh lebih basah dari yang mereka perkirakan.

Sebelum lubang bor ditemukan, para ilmuwan mengira air tidak akan menembus batu sedalam itu. Mereka juga berharap menemukan lapisan basal di bawah granit benua tersebut, karena lapisan inilah yang ditemukan di kerak samudera.

Sebaliknya, tim tersebut menemukan di bawah granit beku terdapat granit metamorf. Karena kerak benua seluruhnya terbuat dari granit, hal ini merupakan bukti adanya lempeng tektonik. Sebuah teori baru mulai diterima ketika mereka mulai menggali lubang bor.


(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kromosom Y Perlahan Lenyap, Kaum Pria Bakal Punah?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular