
Penampakan Toko Elektronik di Jakarta Sepi Bak Kuburan
Penjual toko elektronik di PGC mengalami penurunan hampir 70 persen. Lorong yang biasanya ramai pembeli, kini nampak terlihat sepi.

Toko-toko elektronik di tempat perbelanjaan Jakarta terpantau lengang, tidak banyak aktivitas jual-beli. CNBC Indonesia menyambangi Pusat Grosir Cililitan (PGC), para pedagang mengaku memang penjualan sedang sepi. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Pusat Grosir Cililitan (PGC) misalnya, salah satu pusat perbelanjaan populer di Jakarta Timur. Area penjualan leptop berada di lantai 3 gedung. Setibanya di area ini, sebagian besar pegawai hanya terlihat duduk menyaksikan layar gawai lantaran tak ada pengunjung yang mesti dilayani. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Lorong-lorong jalan kecil di antara deretan toko bisa dilewati dengan leluasa. Tak ada desak-desakan. Bangku-bangku yang disediakan untuk pengunjung masih tertata rapi di depan etalase toko. Seorang pedagang gawai secara blak-blakan mengungkapkan keadaan di sekitar tokonya. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

"Ini sepi. Pengunjung sekarang turun hampir 70 persen," kata Rani, pemilik toko leptop kepada CNBC Indonesia, Rabu (4/10/2023). Saat berbincang dengan CNBC Indonesia, Rani sedang tak melayani pembeli. Pedagang lain juga mengungkapkan bagaimana lesunya kunjungan ke tokonya. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Faris, promotor leptop yang bertugas di toko mengaku hal ini sudah terjadi sejak sebelum pandemi covid. Menurutnya, tingkat kunjungan mulai naik saat akhir pekan. Namun, itu juga bukan kabar menggembirakan."Pengunjung yang mampir saat akhir pekan juga hanya tanya-tanya, belum tentu membeli," ujar Faris. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Pengelola ritel elektronik modern yang enggan namanya disebutkan mengaku kunjungan ke tempatnya mulai menurun dalam beberapa tahun terakhir. Kalau pun ramai di akhir pekan, pelanggan hanya singgah atau sekadar melintas untuk cuci mata melihat produk-produk elektronik yang dipajang. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)