
60 Ribu Email Diplomat AS Dicuri Hacker China

Jakarta, CNBC Indonesia - Hacker China mencuri ribuan email dari 10 akun milik pegawai Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, termasuk pegawai bekerja di wilayah yang meliputi Indonesia.
Reuters melaporkan bahwa para diplomat di Departemen Luar Negeri Amerika Serikat turut menjadi korban dari aksi peretasan platform email Microsoft oleh hacker China
Seorang staf dari Senator AS yang bernama Eric Schmitt mengungkapkan bahwa pejabat bidang teknologi informasi dari Departemen Luar Negeri AS melaporkan pencurian 60.000 email dari 10 akun email di Departemen Luar Negeri AS.
Sebanyak 9 akun merupakan milik diplomat yang bekerja di wilayah Asia Timur dan Pasifik, sedangkan 1 akun adalah milik diplomat yang bekerja di wilayah Eropa. Indonesia termasuk negara yang dikelompokkan dalam wilayah Asia Timur dan Pasifik bersama Australia, India, China, dan negara lainnya.
Peristiwa pembobolan akun email Microsoft milik 25 organisasi, termasuk Deplu AS dan Departemen Perdagangan AS, diumumkan oleh pemerintah AS dan Microsoft pada Juli lalu.
Tuduhan pemerintah AS atas keterlibatan pemerintah China membuat hubungan antara kedua negara tegang. Pemerintah China membantah terlibat dalam aksi hacker.
Akun diplomat AS yang dibobol kebanyakan berisi upaya diplomasi AS di area Indo-Pasifik. Hacker juga berhasil mencuri daftar semua alamat email Deplu AS.
Peristiwa hacking membuat posisi dominan Microsoft sebagai penyedia layanan IT untuk pemerintah AS disorot. Deplu AS kini mulai beralih ke sistem IT "hybrid" dengan melibatkan berbagai vendor.
Hacker China berhasil mengutak-atik perangkat petugas Microsoft yang kemudian menjadi pintu peretasan akun email diplomat AS.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Makin Tegang, Hacker China Lempar 'Bom' ke Markas Militer AS