
Otak-Atik Otak Manusia, Startup Elon Musk Uji Tiga Teknologi

Jakarta, CNBC Indonesia - Neuralink, perusahaan chip otak manusia milik Elon Musk, sedang mencari subjek uji pertamanya. Ini dilakukan berapa bulan setelah mendapat persetujuan FDA untuk uji coba pada manusia,.
Uji coba awal selama enam tahun itu disebut sebagai "Studi PRIME," dimaksudkan untuk menguji teknologi Neuralink yang dirancang untuk membantu mereka yang memiliki pengendalian kelumpuhan.
Perusahaan mencari penderita kelumpuhan akibat cedera tulang belakang vertikal atau ALS yang berusia di atas 22 tahun dan memiliki perawat yang dapat diandalkan untuk menjadi bagian dari penelitian ini.
Studi PRIME dirancang untuk meneliti tiga hal sekaligus. Yang pertama adalah implan N1, perangkat otak-komputer Neuralink. Kedua, menguji robot R1, robot bedah yang digunakan untuk menanam chip di otak.
Ketiga adalah N1 User App, software yang terhubung ke N1 yang fungsinya menerjemahkan sinyal otak ke dalam tindakan komputer.
Mengutip The Verge, Neuralink mengatakan pihaknya berencana untuk menguji keamanan dan kemanjuran ketiga bagian sistem.
Para peneliti telah lama menguji implan yang memungkinkan penderita kelumpuhan mengendalikan komputer dan perangkat lain. Dua penelitian yang diterbitkan baru-baru ini, misalnya, menunjukkan antarmuka otak-ke-komputer dapat membantu pasien ALS berkomunikasi dengan mengetik di komputer. Jadi ini bukanlah komputer otak menyeluruh yang dibicarakan Musk selama bertahun-tahun
Neuralink sendiri telah menjadi magnet kontroversi selama bertahun-tahun, baik karena janji-janji Musk yang berlebihan maupun praktik internal perusahaan.
Mereka yang berpartisipasi dalam Studi PRIME, akan mulai studi selama 18 bulan yang melibatkan sembilan kunjungan dengan para peneliti. Setelah itu, mereka akan menghabiskan setidaknya dua jam seminggu untuk sesi penelitian antarmuka otak-komputer dan kemudian melakukan 20 kunjungan lagi selama lima tahun ke depan.
Neuralink tidak menyebutkan berapa banyak subjek yang dicarinya atau kapan pihaknya berencana memulai studi, tetapi hanya berencana memberikan kompensasi biaya terkait studi seperti perjalanan ke dan dari lokasi studi.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sadis! Elon Musk Siap Tanam Chip di Otak Manusia