Negara Maju Ternyata Minim Talenta Digital, Kok Bisa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Chief Network Operations & Wholesale Officer of TIM; Chair of Sparkle; Chair of GLF, Elisabetta Romano mengungkap sejumlah tantangan di industri digital dan telekomunikasi saat ini. Salah satunya terkait kesenjangan digital diberbagai belahan dunia, termasuk di negara-negara maju.
"Jadi menurut saya ini adalah sesuatu yang perlu kita atasi dengan lebih baik lagi. Negara-negara berkembang mungkin memiliki keunggulan dibandingkan negara maju dalam hal kesenjangan digital," jelas Romano kepada CNBC Indonesia dalam gelaran BATIC 2023, dikutip Jumat (8/9/2023).
Menurutnya negara berkembang lebih baik karena memiliki lebih banyak anak muda, yang berarti lebih banyak talenta digital. Sehingga lebih memungkinkan terjadinya transformasi digital.
Sebab, untuk mendorong transformasi digital dibutuhkan kebiasaan dan kekuatan yang didukung talenta muda. Di sisi lain, negara maju malah justru kekurangan dalam hal ini.
Oleh karena itu, tidak heran jika banyak operator mencari talenta digital ke luar, seperti negara-negara di Asia, Australia, dan Eropa. "Industri ini perlu menjadi lebih menarik agar talenta muda mau bekerja di perusahaan keren, terus bertransformasi agar tetap relevan untuk kebutuhan mendatang," ungkap Romano.
Adapun untuk perusahaan telekomunikasi masa depan juga perlu menambah kemampuan teknis mereka, salah satunya soal jaringan aman dan terpercaya apalagi soal data.
Selain itu, perusahaan telekomunikasi juga perlu merancang infastruktur yang aman, baik, dan bisa dipercaya.
"Penting bagi perusahaan beradaptasi termasuk vendor dalam mengoperasikan jaringan. Jadi itu harus benar-benar berdasarkan desain. Hal ini agar kami bisa berbuat lebih banyak untuk melindungi data itu sendiri," pungkas Romano.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alasan Telkom Kumpulkan Raksasa Telekomunikasi Global di Bali
