Aditya Berangkat dari India Menuju Matahari
Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah sukses mendaratkan wahana di Bulan, India akhir pekan lalu meluncurkan roket yang membawa wahana Aditya-L1 untuk ditempatkan sebagai pengamat Matahari.
Peluncuran Aditya-L1 hanya berjarak 10 hari dari pendaratan Chandrayaan-3 di Bulan. Kedua wahana antariksa tersebut adalah hasil dari misi luar angkasa India dan meninggalkan Bumi dari Satish Dhawan Space Center di India bagian selatan.
Aditya-L1 yang memiliki berat sekitar 1,5 ton akan menempuh perjalanan 1,5 juta kilometer selama 125 hari untuk mencapai tujuannya, yaitu titik Lagrangian. Titik Lagrangian adalah posisi di antara Bumi dan Matahari yang bebas dari gangguan gerhana sehingga wahana bisa mengorbit dan mengamati Matahari secara terus menerus.
Badan antariksa India (ISR) mengisi Aditya-L1 dengan tujuh perangkat, empat untuk pengamatan jarak jauh dan tiga untuk eksperimen. Perangkat di Aditya L-1 termasuk coronagraph, teleskop citra ultraviolet, spektometer x-ray, penganalisis badai matahari, dan penganalisis plasma.
"Kini, Aditya L-1 sedang menempuh perjalanannya setelah melalui beberapa manuver di seitar Bumi. Mari kita mendoakan yang terbaik untuk Aditya dalam perjalanan panjangnya untuk menempati halo orbit di L1," kata Ketua ISRO S. Somanath.
Aditya akan mengamati tiga bagian dari Matahari yaitu fotosfer, kromosfer, dan korona. Tiga instrumen tambahan digunakan untuk pengamatan di lingkungan sekitar orbit Aditya.
India menganggarkan US$ 46 juta pada 2019 untuk merancang dan meluncurkan Aditya. Aditya berarti Matahari dalam bahasa hindi.
Amerika Serikat, Eropa, dan China kini sudah menempatkan wahana buatan mereka di sekitar Matahari. Selama ini, India hanya melakukan riset tentang Matahari menggunakan teleskop di Bumi.
"Saat seluruh dunia menonton sambil menahan napas, ini adalah momen yang secerah matahari bagi India," kata Jitendra Singh, Wakil Menteri Sains dan Teknologi India.
ISRO saat ini juga tengah mengerjakan misi antariksa berawak yang diberi nama Gaganyaan dengan jadwal peluncuran pada 2025. Para ilmuwan dan insinyur India, juga punya program untuk mengirim pesawat tanpa awak ke Venus.
(dem)