Tech Conference 2023

Cerita Lucu Menkes Bajak Anak Buah Ridwan Kamil Lewat WA

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
23 August 2023 07:55
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam acara Collaboration For Innovation Tech Confrence di Sopo del Tower, Jakarta, Selasa (22/8/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam acara Collaboration For Innovation Tech Confrence di Sopo del Tower, Jakarta, Selasa (22/8/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bercerita di balik layar soal pengembangan PeduliLindungi. Termasuk meminta anak buah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk mengerjakan data-data kesehatan terkait aplikasi itu.

PeduliLindungi sendiri diluncurkan era pandemi Covid-19. Mulai dari tes Covid-19 hingga penanganan masyarakat yang terinfeksi virus tersebut.

Saat itu, Budi bercerita banyak yang mencaci maki jabatannya karena data Covid-19 tidak benar. Namun dia mengaku tidak tahu asal data yang masuk itu.

"Dapatnya dari provinsi. Tes ke lab lapor ke dinas kabupaten/kota terus ke provinsi, mungkin juga diubah-ubah," kata Budi dalam Tech Conference CNBC Indonesia, Selasa malam (22/8/2023).

Akhirnya, pihak Kementerian Kesehatan meminta data Covid-19 langsung dari laboratorium pengujian. Lab akan memasukkan data langsung ke Google Form, dan data itu diketahui oleh Kementerian Kesehatan.

"Periksa [hasilnya] positif malamnya saya sudah tahu. Karena kan sudah masukin sama labnya. Dinkes, Walikota belum tahu, udah keluar. Begitu dilakukan, semua gubernur, termasuk yang running jadi presiden marah sama saya. Karena angkanya keluar semua," jelasnya.

Setelah hal tersebut dilakukan, ternyata salah satu data yang dikelola dengan baik berasal dari Jawa Barat. Saat dicari tahu, pengelolaan data Jabar dikelola oleh Kepala Pusat Data Jawa Barat Setiaji.

Tak butuh waktu lama, Budi langsung menghubungi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, untuk meminta izin memboyong Setiaji ke Kementerian Kesehatan. Namun saat itu, Ridwan belum langsung menyetujui.

Kesempatan akhirnya terbuka lebar saat Ridwan menginginkan Direktur Rumah Sakit Hasan Sadikin, Nina Susana Dewi menjabat pimpinan Dinkes Jawa Barat. Budi menyetujui permintaan itu dan di saat bersamaan kembali meminta izin untuk bisa memperkerjakan Setiaji.

"Suatu saat, Ridwan Kamil WA, [masa jabatan] dinkesnya habis. Saya tertarik dengan dirut RS Hasan Sadikin. Tadinya mengurus satu rumah sakit, sekarang mengurus Jawa Barat. Tolong jangan halangi karier lebih baik," jelasnya.

Menkes membalas, "Pak Ridwan Kamil, saya berikan dia saya setuju. Saya butuh Pak Setiaji. Jangan halangi karier lebih baik. Dari melakukan Jawa Barat, saya akan berikan seluruh Indonesia".

Sosok di balik PeduliLindungi

Setelah dari Jawa Barat, Setiaji akhirnya masuk ke lingkungan Kementerian Kesehatan. Pada 2021, dia dilantik Budi menjadi Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan.

Di tengah pandemi itu juga, Setiaji berada di balik pengembangan PeduliLindungi. Budi mengatakan Setiaji bertugas mulai dari scaling up hingga merekrut ahli-ahlinya.

"Semua mengenai Peduli Lindungi, scaling upnya, orang-orangnya, beliau rekrut ahli-ahli, dari dia," ungkapnya.

Setiaji yang saat ini menjabat Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan (Kemenkes), merupakan CEO dari Jakarta Smart City saat kepemimpinan Ahok. Namun akhirnya posisi itu dilepas setelah ganti kepemimpinan.

"Ganti presiden banyak masuk dan mental mungkin. Dia termasuk yang mental, pindah ke Jawa Barat," jelas Budi.

Melansir detik.com, Jakarta Smart City dimulai pada Desember 2014. Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ahok meminta implementasi beragam perangkat digital untuk pemerintahan yang efisien dan transparan. Dengan begitu bisa meningkatkan rasa kepercayaan masyarakat dan swasta.

Setelah itu, pemprov DKI Jakarta meluncurkan website jakarta.go.id dan smartcity.jakarta.go.id. Semua informasi dari pemerintah dipublikasikan lewat kedua situs ini. Media sosial juga digunakan untuk transparansi kinerja pemprov.

Bukan hanya untuk pemerintahan, inisiatif ini juga untuk memudahkan warga Jakarta. Agar masyarakat ibu kota bisa lebih mudah dan nyaman.

Dari program ini dikenal penggunaan aplikasi Qlue. Dari aplikasi tersebut digunakan untuk pelaporan masyarakat terkait lingkungan sekitar dan salah satu tolak ukur kinerja Pemprov DKI Jakarta.



[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Baik: RI Punya Obat Baru Covid-19, Lebih Efektif

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular