
Amerika Mau Uji Coba Nuklir di Luar Angkasa

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Antariksa Amerika Serikat (AS) atau NASA bakal meluncurkan roket nuklir dalam waktu dekat. Direncanakan roket dalam proyek bernama DRACO (Demonstration Rocket for Agile Cislunar Operations) akan lepas landas pada akhir 2025 atau awal 2026 mendatang.
Waktu yang ditetapkan maju dari tujuan sebelumnya. Proyek hasil kerja sama NASA dengan DARPA (Defense Advanced Research Projects Agency) itu pada awalnya direncanakan akan diluncurkan pada 2027.
DRACO akan dikembangkan dan dibangun oleh Lockheed Martin. Perusahaan akan bekerja sama dengan BWX Technologies untuk mengembangkan reaktor nuklir pesawat antariksa dan memproduksi bahan bakar HALEU atau high-assay low-enriched uranium.
Wakil presiden Lockheed Martin, Kirk Shireman mengumumkan keterlibatan pihaknya dalam misi ini. Dia meyakini proyek tersebut bisa jadi era baru bagi AS.
"Kami akan menyatukan ini, kami akan menerbangkan demonstrasi ini, mengumpulkan banyak data dan hebat. Kami yakin mengantarkan era baru Amerika Serikat dan untuk manusia, untuk mendukung misi ekplorasi ruang angkasa," jelas Shireman dikutip dari Space, Selasa (1/8/2023).
DRACO merupakan proyek untuk menguji propulsi termal nuklir (NTP). Teknologi itu berpotensi untuk membantu manusia dalam membangun Mars dan tempat lainnya di luar angkasa.
DARPA memulai proyek ini pada 2021. Sementara itu baru dua tahun kemudian NASA ikut bergabung.
Space mencatat NASA memang punya ketertarikan pada teknologi nuklir sejak lama. Misalnya pernah berencana meluncurkan misi Mars berawak untuk tahun 1979.
Program itu disebut dengan NERVA atau Nuclear Engine for Rocket Vehicle Application. Sayangnya misi tersebut akhirnya dibatalkan pada 1972.
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Amerika Mau Luncurkan Nuklir ke Luar Angkasa