
Retak Lempeng Bumi Makin Bahaya, Benua Afrika Terbelah Dua

Jakarta, CNBC Indonesia - Afrika dilaporkan mulai retak. Fenomena sepanjang ribuan kilometer di bagian timur Afrika itu disebutĀ akan membagi benua itu menjadi dua.
Retakan terpanjang di timur Afrika disebut East African Rift (EAR). Fenomena tersebut berbeda dengan retakan biasanya, karena perubahan bentuk permukaan Bumi yang bergerak tegak lurus dan pararel menjadikan retakan seperti permukaan Bumi dirobek ke seluruh arah.
Sementara itu, retakan biasanya terjadi karena pergerakan lempeng tektonik yang saling menjauh. Pada akhirnya membuat litosfer atau lapisan kerak dan mantel Bumi merenggang dan tertarik terpisah.
Dilaporkan EAR memiliki panjang 6.400 kilometer. Dalam beberapa juta tahun, retakan itu mampu membelah Afrika menjadi dua bagian.
Selain itu, retakan yang terjadi bisa membuat Afrika sering terjadi gempa. Struktur batu di wilayah retakan juga kian sering pecah.
Namun fenomena tersebut bukanlah yang pertama terjadi. Afrika sendiri merupakan hasil dari retakan Bumi di Amerika Selatan pada 139 juta tahun lalu.
Saat itu, litosfer kian tipis dan membuatnya ambruk hingga terbentuk lembah. Kemudian, air mengisi bagian tersebut yang terbentuk saat magma merembes dari inti Bumi yang membeku.
Kejadian tersebut diramalkan akan terjadi di Afrika. Magma pada dasar retakan akan membeku dan air mengisi ceruk pada pelat Bumi yang patah. Kemudian dasar laut akan terbentuk di sepanjang retakan dalam puluhan juta tahun ke depan.
Berikutnya, Samudera akan tersambung dan membuat benua Afrika menyusut. Pulau besar juga terbentuk di Samudera Hindia yang sebelumnya bagian dari sebagian dari Ethiopia dan Somalia, termasuk wilayah Tanduk Afrika.
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penampakan Ngeri Bumi Terbelah Benua Afrika Terpecah Jadi 2