NASA Buka-Bukaan Tanda Kiamat, Cek Faktanya

Redaksi, CNBC Indonesia
23 July 2023 16:15
A view from the edge of space is seen from Virgin Galactic's manned space tourism rocket plane SpaceShipTwo during a space test flight over Mojave, California, U.S. December 13, 2018. Virgin Galactic/Handout via REUTERS.  ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. NO ARCHIVES, NO SALES.
Foto: Pemandangan dari tepi angkasa terlihat dari pesawat ruang angkasa pariwisata roket berawak Virgin Galactic, SpaceShipTwo, selama penerbangan uji antariksa di atas Mojave, California, AS, 13 Desember 2018. Virgin Galactic / Handout melalui REUTERS.

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Penerbagan dan Antariksa Amerika Serikat ( NASA) menyebut kemungkinan fenomena terbitnya matahari dari sebelah barat memang bisa terjadi. Di mana fenomena ini dipercayai sebagai salah satu tanda-tanda hari kiamat.

Apalagi, sebelumnya sempat heboh beredar di media sosial, yakni sebuah unggahan di Facebook yang menyebutkan matahari akan terbit dari barat. Dalam sebuah unggahan berbahasa Thailand yang viral di Facebook sejak 14 Januari 2021, NASA menuliskan Matahari akan terbit dari barat yang disebabkan oleh perputaran Bumi ke arah berlawanan.

Bahkan, unggahan foto dan narasi soal Matahari terbit dari barat di Facebook itu telah dibagikan lebih dari 15.000 kali.

"NASA mengonfirmasi kemungkinan matahari terbit dari barat. Bumi berputar ke arah berlawanan yang menyebabkan matahari terbit dari sisi barat!!," tulis teks tersebut yang dilansir dari AFP, dikutip Minggu (23/7/2023).

Hal itu dijelaskan bahwa beberapa peneliti percaya saat ini pergerakan bumi menuju arah yang berlawanan akibat medan magnet.

NASA pun buka suara terkait sebuah klaim yang menyebut matahari terbit dari barat. Lembaga itu menyebut tidak pernah mengeluarkan prediksi soal klaim tersebut.

"Baik NASA maupun organisasi ilmiah lain tidak ada yang memprediksi matahari akan terbit dari barat," kata Associate Administrator for Communications NASA Bettina Inclan.

Dia menyebut fenomena pembalikan magnet memang benar terjadi dan nyata, bahkan sejumlah ilmuwan pernah mempelajarinya. Fenomena tersebut terdapat di planet tetangga Bumi, Venus, yang melakukan rotasi dengan berputar ke belakang.

Sementara itu, lama Venus berotasi cukup lama yakni 243 hari dan waktu planet itu untuk mengitari Matahari setara dengan 225 hari di Bumi. Ini membuat Matahari akan terlihat di permukaan di Venus hanya sebanyak dua kali selama setahun atau satu kali dalam 117 hari.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tanda Kiamat? NASA Ungkap Fakta Matahari Terbit dari Barat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular