Heboh Makhluk Misterius di Kalimantan, Ternyata Blasteran
Jakarta, CNBC Indonesia - Di hutan Kalimantan, dilaporkan ada makhluk misterius berkeliaran. Foto-foto yang beredar di media sosial menangkap sosok monyet yang rupanya aneh sehingga membuat ilmuwan penasaran.
Sosok makhluk misterius itu awalnya terlihat dari foto-foto dari media sosial. Foto pertama diperkirakan saat monyet raksasa "masih remaja" pada 2017. Kemudian, pada 2020 dari foto-foto yang lebih baru mengungkapkan bahwa monyet itu adalah seekor betina dewasa dan mungkin memiliki bayi sendiri.
"Dia tampaknya sedang menyusui bayi," ujar penulis studi Nadine Ruppert, ahli primata di Universiti Sains Malaysia (Universitas Sains Malaysia), dikutip dari Live Science, Senin (17/7/2023). "Kami semua kagum, itu cukup nyata," imbuhnya.
Para peneliti menyimpulkan bahwa "makhluk misterius" itu kemungkinan adalah keturunan dari bekantan (Nasalis larvatus) dan lutung keperakan (Trachypithecus cristatus), dua spesies berkerabat jauh yang berbagi habitat yang sama.
Monyet "campuran" terlihat di dekat Sungai Kinabatangan di bagian Kalimantan yang berada di wilayah Malaysia. Di wilayah ini, bekantan dan lutung keperakan hidup bersama. Namun, sebetulnya dua spesies monyet sangat berbeda.
Bekantan dewasa memiliki wajah merah muda dengan hidung memanjang, sedangkan lutung keperakan dewasa memiliki wajah hitam dengan hidung lebih pendek dan rata.
Bekantan juga berukuran lebih besar. Bekantan jantan dapat tumbuh hingga tinggi 76 cm dan berat 20 hingga 24 kg. Sedangkan lutung keperakan hanya mencapai tinggi sekitar 56 cm dan berat rata-rata 6,6 kg, menurut New England Primate Conservancy.
Penulis menyimpulkan bahwa keberadaan kera hibrida kalimantan disebabkan oleh perilaku sosial yang "bercampur" dari kedua spesies tersebut.
Bekantan jantan kemungkinan kawin dengan lutung perak betina. Ruppert mengatakan ada daerah tertentu di mana bekantan betina bahkan mengasuh bayi lutung perak.
"Kami menyimpulkan dari pengamatan bahwa para fotografer, bekantan jantan kawin dengan lutung perak betina di daerah tersebut dan ada kelompok campuran di mana bekantan betina bahkan merawat bayi lutung perak," kata Ruppert.
Kegiatan ini dan kehadiran monyet misterius adalah dampak yang mungkin terjadi dari dua spesies yang bermalam di pulau itu. Menurut tim Ruppert, wilayah tersebut hanya berisi petak-petak hutan tersisa yang dikelilingi oleh perkebunan kelapa sawit, dan ini semakin meningkatkan persaingan spesies.
Studi tersebut diterbitkan dalam jurnal International Journal of Primatology, berjudul "Apakah "monyet misteri" Malaysia merupakan hibrida antara larvatus Nasalis dan Trachypithecus cristatus? Penilaian dari foto."
(dem/dem)