Heboh Order di Ecommerce, Barang Sampai 4 Tahun Kemudian

Redaksi, CNBC Indonesia
27 June 2023 17:40
Pekerja PT Pos Indonesia mengemas barang yang akan dikirim ke berbagai daerah di Indonesia, Selasa (29/9/2020). 

Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia menyampaikan pada masa pandemi Covid-19 perusahaan yang melayani kiriman barang antar pelanggan (customer to customer) serta pebisnis ke pelanggan (business to customer) cenderung naik.

Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik (Asperindo) mengungkapkan walaupun hampir seluruh aktivitas investasi dan ekspansi bisnis jasa pengiriman ekspres tertunda karena pandemi Covid-19, tetap ada sejumlah perusahaan jasa kurir yang melakukan ekspansi.

Ketua DPP Asperindo Mohammad Feriadi mengatakan jasa pengiriman ekspres sangat dibutuhkan masyarakat di tengah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah DKI Jakarta terutama.  

Menurut pandangan kami ini ekspansi di tengah mode survival sangat positif mengingat jasa pengiriman memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat saat PSBB, perekonomian harus tetap berjalan dan jasa pengiriman ada dalam ekosistem," jelasnya

Adapun pertumbuhan sektor jasa pengiriman ekspres menjadi tak terhindarkan pasalnya, 60 persen aktivitas jasa kurir berkutat di Jabodetabek. Dengan dibatasinya mobilitas orang, mobilitas barang menjadi lebih tinggi dan secara akumulatif aktivitas jasa kurir pun meningkat.  

Lebih lanjut terangnya, memang diantara beberapa jenis perusahaan jasa pengiriman ekspres ada yang masih dapat bertahan dan tumbuh di tengah pandemi Covid-19. Namun, walaupun bisa tumbuh, posisi para pelaku usaha saat ini ada pada mode bertahan hidup atau survival.

Berdasarkan model bisnisnya, Feriadi menjelaskan bagi perusahaan yang melayani kiriman antara pelanggan ke pelanggan (C to C) dan bisnis ke pelanggan (B to C) aktivitas pengiriman masih dapat bertahan.

Namun, bagi perusahaan jasa kurir yang model bisnisnya melayani pengiriman bisnis ke bisnis (B to B) atau pemerintah ke pemerintah (G to G) ada kecenderungan merosot tajam. Pasalnya, industri juga mengurangi aktivitas yang membuat produksi menurun, ketika produksi menurun, distribusi tentu ikut turun.

"Ini kelihatannya industri-industri mulai mengurangi aktivitasnya, mungkin produksi menurun. Tentu distribusi yang dilakukan anggota Asperindo mengalami penurunan," ujarnya.

Adapun bagi perusahaan jasa kurir yang basisnya C to C atau B to C masih tetap mengalami pertumbuhan karena adanya pergeseran budaya belanja dari offline ke online. 

Dengan demikian, banyak yang memilih belanja online untuk kebutuhan seperti makanan, dan kesehatan, sehingga berpengaruh menambah volume jasa pengiriman. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Pos Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Belanja online makin praktis karena banyak platform e-commerce yang menjanjikan pengiriman cepat. Bukan cuma di hari yang sama (sameday), bahkan ada juga yang cuma dalam hitungan menit ata jam (instant).

Namun, ada fenomena menarik yang dialami seorang pembeli e-commerce di India. Ia baru menerima barang pesanan setelah menyelesaikan transaksi pada 2019 atau 4 tahun lalu.

Pembeli tersebut membagikan pengalaman tak biasa itu ke akun Twitter personalnya (@techbharatco). Ia membagikan gambar paket yang baru ia terima sambil mengatakan, "jangan pernah putus asa", dikutip Selasa (27/6/2023).



Ia pun bercerita bahwa paket itu dibeli dari layanan AliExpress. Sebagai catatan, AliExpress kini sudah diblokir di India.

Unggahannya tersebut dikomentari banyak warganet. Ada warganet lain yang mengaku sempat memesan di AliExpress pada 2018 dan hingga kini barangnya belum diterima.

"Kita lihat saja apakah saya akan seberuntung Anda," kata warganet tersebut, dikutip dari IndianExpress.

Ada juga yang mengaku pernah memiliki pengalaman memesan barang di AliExpress dan baru sampai setelah 8 bulan penantian.

AliExpress adalah layanan e-commerce asal China yang beroperasi hingga 2020 di India sebelum diblokir. Selain AliExpress, ada 47 aplikasi China lainnya yang juga terusir dari India. AliExpress merupakan anak usaha Alibaba Group yang didirikan pada 2010 lalu.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ditinggal Jack Ma, Bisnis Alibaba Bangkit dari Dasar Neraka

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular