
Binance Dihajar AS, CEO CZ Pernah Marah Dibilang Antek China

Jakarta, CNBC Indonesia - Changpeng Zhao, bos Binance, pernah menolak disebut sebagai antek China. Dia mengatakan perusahaannya tidak didirikan di negara tersebut.
"Tidak pernah didirikan di Tiongkok. Kami juga tidak beroperasi seperti perusahaan China secara budaya," kata CZ dalam unggahan di blog Binance, dikutip Jumat (16/6/2023).
Dia menambahkan jika Binance dan bursa kripto lain menghadapi tantangan besar. Dari dianggap entitas kriminal di China namun disebut perusahaan China oleh oposisi di Barat.
Zhao dan banyak karyawannya memang berasal dari etnis Tionghoa. Fakta inilah yang membuat Binance jadi sasaran empuk untuk kepentingan khusus, media, dan pembuat kebijakan yang tidak menyukai industri.
Namun, dia menegaskan dirinya bukan warga negara China melainkan dari Kanada. Selain itu juga membantah dengan keras jika dirinya dan Binance berada di pihak yang sama dengan China.
"Kesimpulannya adalah karena kami memiliki karyawan beretnis Tionghoa, dan mungkin karena saya beretnis Tionghoa, kami (disebut) diam-diam berada di pihak pemerintah China," ungkapnya. "Ini jelas tidak benar. Saya seorang warga negara Kanada, titik".
Keturunan atau bermigrasi dari China, menurut Zhao, harusnya tidak membuat seseorang memiliki catatan merah. Bahkan untuk menyerang individu tertentu.
Etnis juga jangan dijadikan kartu untuk bebas melontarkan fitnah, membuat klaim palsu, atau mempertanyakan kesetiaan seseorang pada negaranya.
Selain itu, Zhao juga menyinggung keberadaan anak perusahaan yang tersebar di sejumlah negara termasuk Perancis, Spanyol, Italia, Uni Emirat Arab, hingga Bahrain. Para anak usaha tersebut tidak berbadan hukum di China dan tidak berencana melakukannya juga.
"Sangat penting bagi kita untuk mengemukakan fakta-fakta ini," kata Zhao.
(npb/npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Changpeng Zhao Jadi Buronan Interpol, Binance Buka Suara