Ternyata Ini Cara Binance Gelapkan Rp164 Trilun Dana Nasabah

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
14 June 2023 12:50
Changpeng Zhao, Co-Founder & CEO, Binance. (Pedro Fiúza/NurPhoto via Getty Images)
Foto: Changpeng Zhao, Co-Founder & CEO, Binance. (NurPhoto via Getty Images/NurPhoto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Modus penggelapan aset nasabah oleh CEO Binance Chengpeng Zhao, dibongkar Otoritas bursa Amerika Serikat (SEC). Aset senilai US$ 11 miliar (sekitar Rp 164 triliun) diketahui mengalir ke kas perusahaan milik bos Binance, Merit Peak.

Merit Peak diketahui merupakan sebuah perusahaan perdagangan aset finansial yang berbasis di Seychelles, lokasi yang populer sebagai wilayah bebas pajak.

Aliran aset investor Binance ke Merit Peak terungkap dalam surat gugatan yang dilayangkan SEC ke pengadilan. Fakta ini, menurut laporan Reuters, menjadi salah satu dasar SEC meminta pengadilan Amerika Serikat untuk membekukan aset Binance.

Sebelumnya, SEC telah melayangkan gugatan atas Binance dan CEO-nya, Chengpeng "CZ" Zhao, dengan tuduhan penipuan.

SEC menuduh Binance dan CZ menggunakan Merit Peak dan perusahaan perdagangan lain miliki Zhao, Sigma Chain, untuk mencampur aduk dana milik nasabah Binance kemudian menggunakan aset tersebut seenaknya.

Kelakuan CZ ini menimbulkan risiko ke aset milik pengguna Binance demi keuntungan Binance.

Binance merespons gugatan SEC dengan komitmen untuk akan 'habis-habisan' melawannya di pengadilan. "Semua aset pengguna di Binance dan afiliasi Binance, termasuk Binance.US, aman," kata Binance.

Menurut SEC, aliran dana ke Merit Peak terjadi selama periode 2019-2021 dari Key Vision Development Ltd., yang dikendalikan oleh CZ. Aset senilai US$ 11 miliar yang dikirim dari Key Vision adalah bagian dari aset US$ 22 miliar milik Binance dan afiliasi Binance.

Reuters menunjukkan bahwa Key Vision, Merit Peak, dan perusahaan induk Binance di Cayman Island, adalah inti dari jaringan kripto bursa kripto Binance.

Temuan SEC mengungkap bahwa pengakuan Merit Peak, yang menyatakan bahwa perusahaan bertransaksi menggunakan uang pribadi CZ, tidak benar. Padahal, Merit Peak juga menggunakan platform Binance.com dan Binance.US untuk bertransaksi.

Adapun Sigma Chain menerima nyaris US$ 500 juta dari Binance dan BAM Trading, sekitar US$ 15 juta berasal dari Key Vision.

Selain itu, surat gugatan SEC menggambarkan modus Binance dan CZ memindahkan miliaran dolar AS di AS dan keluar dari AS. Aliran dana juga ditemukan ke kantong pribadi CZ.

Sepanjang 2022, akun milik perusahaan bernama Swipewallet, yang salah satu pemiliknya adalah CZ, mengirim US$ 1,5 miliar dalam bentuk forex ke rekening di luar negeri.

Binance mengakuisisi Swipe, platform dompet digital dan kartu debit pada 2020. Sejak akuisisi tersebut, Swipe tidak lagi aktif berpromosi di media sosial.

Salah satu aliran dana yang paling mencurigakan adalah transfer aset senilai US$ 840 juta ada 1 Januari 2023 ke delapan perusahaan milik Binance dan CZ. Nyaris bersamaan dengan itu, dana senilai US$ 899 juta ditarik dari rekening-rekening tersebut. Pada akhir Maret, dana di seluruh rekening tersebut tak bersisa.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dilarang Xi Jinping, Bandar Kripto Masih Ngegas di China

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular