Perang Rusia-Ukraina Makan Korban, Satria-1 Bengkak Jadi Rp8T

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
13 June 2023 17:50
Infografis:
Foto: Infografis/

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah memastikan satelit Satria-1 akan segera diluncurkan. Peluncuran satelit ini menelan biaya US$ 540 juta atau sekitar Rp 8 triliun.

Direktur Utama PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), Adi Rahman Adiwoso, mengatakan anggaran tersebut mengalami peningkatan US$ 90 juta dari dana awalnya US$450 juta.

"Biaya seluruh capex dari Satria-1, mulai dari satelit, roket, ground station dan lain-lainnya, tadinya kami perkirakan sekitar US$450 juta. Kami mengalami cost overrun sebanyak US$90 juta," kata Adi saat konferensi pers di Kantor Kominfo, Selasa (13/6/2023).

Ditemui dalam kesempatan yang sama, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Usman Kansong mengatakan nilai tersebut bertambah karena ada berbagai persoalan, seperti perang Rusia-Ukraina.

"Satelit ini dirakit di Thales (Alenia Space, Cannes, Perancis). Mestinya diangkut Antonov. Tapi karena perang dan mungkin karena rusak jadi diangkut jalur darat sehingga memerlukan waktu sehingga dananya jadi meningkat," ujar Usman.

Lebih lanjut, Adi menilai Satria-1 termasuk satelit yang modern sekali, sehingga menggunakan electric propulsion untuk ke orbit raising dari titik satelit itu dilepaskan oleh peluncur.

"Kami mempergunakan 4 roket kecil yang bahan bakarnya itu elektronik plasma dari genon," jelasnya.

Setelah meluncur 19 Juni mendatang, satelit ini akan sampai di tempat orbit sekitar November. Kemudian satelit akan dilakukan tes seluruh sistem kira-kira pada Desember 2023. Setelah itu satelit baru bisa dirasakan manfaatnya.

"Diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan kapasitas internet Satria-1 secara bertahap mulai Januari tahun 2024." pungkasnya.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perang Rusia-Ukraina, Terkuak Teknologi Intel AS di Baliknya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular