
Binance Dituduh Penipu, Ternyata Pemilik Startup Kripto RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan perdagangan kripto Binance, dan CEO-nya Chengpeng Zhao, dituduh menipu nasabah oleh otoritas bursa AS (SEC). Dampaknya, aset Binance di seluruh dunia terancam dibekukan. Ternyata, bandar kripto terbesar dunia tersebut juga punya anak usaha di Indonesia.
Binance, beserta bosnya dituntut oleh pengawas keuangan AS, yang menduga bursa kripto terbesar di dunia itu menghasilkan miliaran dolar selagi menempatkan dana investor pada aset dengan risiko yang signifikan.
Dalam gugatan ke pengadilan, SEC menuduh Binance mencampurkan "miliaran dolar" dana pelanggan dan secara diam-diam mengirimkannya ke perusahaan terpisah yang dikendalikan oleh pendiri dan kepala eksekutifnya, Changpeng Zhao.
"Kami menduga Zhao dan entitas Binance tidak hanya mengetahui aturan mutlaknya, tetapi mereka juga secara sadar memilih untuk menghindarinya dan membahayakan pelanggan dan investor mereka," kata Gurbir Grewal, direktur divisi penegakan hukum SEC, dikutip dari Guardian, Selasa (6/6/2023).
Aset milik Binance di seluruh dunia terancam dibekukan. SEC meminta pengadilan untuk melarang segala bentuk transaksi terkait aset Binance karena bursa kripto tersebut sedang dalam masalah hukum di AS.
Ternyata, Binance juga punya aset di Indonesia. Binance telah mengumumkan rencana mereka untuk mengambil alih perusahaan perdagangan kripto yang berbasis di RI, Tokocrypto.
Dalam keterangan yang diterima CNBC Indonesia, Senin (19/12/2022), Binance menambah kepemilikan saham di Tokocrypto secara bertahap hingga hampir 100%. Kesepakatan keduanya juga berdasarkan investasi yang dilakukan sebelumnya tahun 2020 lalu.
Seiring dengan proses akuisisi ini, pendiri Tokocrypto Pang Xue Kai melepaskan jabatannya sebagai CEO. Pang Xue Kai menjelaskan keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan yang matang. Selain juga ini merupakan langkah terbaik untuk perusahaannya tersebut.
"Tokocrypto hadir dari gagasan kami lebih dari empat tahun yang lalu dan saya sangat bangga melihat setiap pertumbuhan, pencapaian, dan kontribusi yang telah dibuat perusahaan untuk memajukan ekonomi digital Indonesia," jelas Pang. "Keputusan ini dilakukan setelah melalui pertimbangan matang dan kami memutuskan bahwa langkah terbaik untuk Tokocrypto ke depan adalah memanfaatkan kemampuan Binance untuk membangun platform perdagangan fisik aset kripto yang lebih lanjut."
VP Corporate Communications Tokocrypto Rieka Handayani menegaskan bahwa pemberitaan soal Binance tidak berdampak kepada aktivitas Tokocrypto.
"Binance merupakan salah satu pemegang saham kami. Namun, penting untuk mencatat bahwa Tokocrypto memiliki identitas yang terpisah dan menjalankan operasional secara independen."
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bandar Kripto Terbesar Dunia Diseret ke Pengadilan