
Asal Pakai Kripto Nasabah, Aset Binance Terancam Dibekukan

Jakarta, CNBC Indonesia - Aset milik Binance di seluruh dunia terancam dibekukan. Pasalnya, otoritas bursa AS (SEC) meminta pengadilan untuk melarang segala bentuk transaksi terkait aset Binance karena bursa kripto tersebut sedang dalam masalah hukum.
SEC menuntut Binance dan sang CEO, Changpeng Zhao, karena diduga menjalankan operasi "jejaring penipuan." Gugatan SEC, yang diajukan ke pengadilan federal di Washington, D.C., mencantumkan 13 dakwaan terhadap Binance, Zhao, dan operator bursa AS independen.
Binance dituduh menggelembungkan volume perdagangannya, mengalihkan dana pelanggan, gagal membatasi pelanggan AS dari platform milik mereka di luar negeri, dan menyesatkan investor tentang kontrol pengawasan pasarnya.
SEC juga mengklaim bahwa Binance dan Zhao secara diam-diam mengendalikan aset pelanggan, cara yang memungkinkan mereka untuk mengalihkan dana investor "sesuka mereka."
Menurut laporan Reuters, regulator tersebut menyebut Binance menciptakan entitas AS yang terpisah sebagai bagian dari skema rumit untuk menghindari undang-undang sekuritas federal AS.
Selama tiga tahun hingga Juni 2022, sebuah perusahaan perdagangan yang dimiliki dan dikendalikan oleh Zhao, Sigma Chain, terlibat dalam wash trading. Praktik itu membuat perusahaan secara artifisial menggelembungkan volume perdagangan sekuritas aset kripto di platform Binance.
"Kami menemukan bahwa entitas Zhao dan Binance terlibat dalam jaringan penipuan yang luas, konflik kepentingan, kurangnya pengungkapan, dan penghindaran hukum yang diperhitungkan," kata Ketua SEC Gary Gensler dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, Selasa (6/6/2023).
Dalam sebuah posting blog, Binance berkata: "Kami bermaksud untuk mempertahankan platform kami dengan sekuat tenaga," menambahkan bahwa "karena Binance bukan bursa AS, jangkauan tindakan SEC terbatas."
"Semua aset pengguna di Binance dan platform afiliasi Binance, termasuk Binance.US, aman dan terlindungi," kata postingan blog tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, Binance mengatakan telah secara aktif bekerja sama dengan SEC sejak awal dan menolak dengan hormat seluruh tuduhan SEC.
Binance mengklaim mencoba menemukan solusi rasional bersama SEC, tetapi badan tersebut malah menerbitkan perintah baru dan akhirnya membawa kasus ini ke ranah hukum. Menurut Binance, tindakan SEC adalah upaya untuk mengklaim yurisdiksi atas Binance.
Binance.US, yang pada akhirnya dikendalikan oleh Zhao, mengatakan dalam sebuah tweet bahwa gugatan itu "tidak dapat dibenarkan oleh fakta, oleh hukum, atau oleh preseden SEC."
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article CZ Jadi Buronan, Binance Bakal Lumpuh Mulai 13 Juni 2023