Fintech Ini Sukses Salurkan Pembiayaan UMKM Hingga Rp 1,2 T
Jakarta, CNBC Indonesia - Platform fintech lending Investree berkomitmen mendukung pertumbuhan pelaku UMKM yang terlibat dalam proyek pengadaan atau tender pemerintah melalui digitalisasi pembiayaan.
Sejak 2020, Investree bekerja sama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) termasuk Lembaga Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) dalam rangka menyalurkan pinjaman kepada para pemenang tender pemerintah di ekosistem tersebut.
Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi mengatakan, penyaluran pembiayaan untuk pelaku UMKM pemenang tender pemerintah merupakan bentuk dukungan Investree terhadap fokus Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2023, yaitu peningkatan produktivitas untuk transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
"Investree berupaya memberikan kontribusi signifikan terhadap cara pemerintah melakukan pengadaan barang dan jasa. Dalam hal ini, kami menghadirkan akses pembiayaan berbasis digital bagi pelaku UMKM pemenang tender pemerintah. Ada lebih dari 170 ribu pelaku UMKM terdaftar dalam platform pengadaan seperti LPSE dan eCatalogue. Dan terdapat hampir 2 juta proyek pemerintah tersedia bagi pelaku UMKM," terangnya, Minggu (4/6/2023).
Sekedar informasi, sejak 2020 Investree telah menyalurkan Rp1,2 triliun khusus untuk pembiayaan tender pemerintah. Porsi ini mencakup sekitar 10% dari total penyaluran pinjaman Investree sejak pertama kali berdiri sampai sekarang; sebesar Rp13,5 triliun.
Melihat portofolio Investree, penyaluran pinjaman ini didominasi oleh penerima pinjaman UMKM dari industri perdagangan barang/jasa khususnya alat-alat kesehatan (alkes), IT dan layanan komputer, serta kreatif.
Terkait kolaborasi dengan ekosistem pengadaan elektronik, selain dengan LKPP, Investree juga sudah bekerja sama dengan beberapa rekanan atau ekosistem antara lain Mbiz, Pengadaan.com, sejumlah pemerintah daerah seperti Pemda Provinsi Jawa Barat, serta KADIN Indonesia dan HIPMI di beberapa wilayah agar lebih mudah menjangkau para pelaku UMKM yang terlibat dalam proyek pengadaan pemerintah.
Direktur PT LNP, Iwan, mengungkapkan, dari awal pihaknya bekerja sama dengan Investree karena memprioritaskan kecepatan dan digitalisasi.
Pasalnya, dinamika prosedur pengadaan barang dan jasa sangat cepat, sehingga harus didukung dengan proses pembiayaan yang tidak ribet, tanpa jaminan, serta berbasis teknologi.
"Apalagi sekarang kita harus patuh dengan peraturan tentang kewajiban membeli produk alkes dalam negeri dan bersinergi dengan para produsen dalam program Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Menurut kami, peran Investree di sini memiliki multiplier effect di mana bantuan pembiayaan yang mereka salurkan tidak hanya mendorong pertumbuhan usaha kami-para Borrower dari ekosistem LKPP-tapi juga para produsen alkes yang kami beli barangnya. Sehingga roda ekonomi di Indonesia dapat berputar secara sehat dan kontributif satu sama lain," tambahnya.
(dpu/dpu)