Netflix Mulai Blokir Akun Nebeng, Warga RI Siap-siap!
Jakarta, CNBC Indonesia - Pada akhir 2022 lalu, Netflix sesumbar bakal memblokir akun yang 'nebeng' password orang (password sharing). Kini, layanan streaming film tersebut mulai melancarkan aksinya.
Awal pekan ini, beberapa pengguna Netflix di Amerika Serikat (AS) kembali diberi peringatan. Netflix menegaskan bahwa password sharing cuma berlaku untuk pengguna yang tinggal di satu rumah.
"Akun Netflix Anda hanya untuk digunakan oleh Anda dan orang yang tinggal bersama Anda," kata Netflix melalui email yang dikirim ke pelanggan dan turut diunggah ke blog resminya.
Lebih lanjut, Netflix mengatakan akun pelanggan bisa dipakai orang lain yang tak tinggal satu rumah dengan 1 syarat. Orang tersebut harus membayar biaya tambahan sebesar US$ 7,99 (Rp 119.000) per bulan.
Upaya Netflix membasmi password sharing bertujuan menambah pendapatan perusahaan dan jumlah pelanggan. Pasalnya, Netflix mengendus pertumbuhan layanannya mulai stagnan.
Sebenarnya, Netflix berencana mulai 'sapu bersih' akun yang nebeng password sejak awal 2023. Namun, rencana itu ditunda atas rekomendasi investor.
Alhasil, kebijakan tersebut mulai dilakukan memasuki Q2 2023. Setelah AS, bisa dipastikan negara-negara lain termasuk Indonesia juga akan terdampak dengan kebijakan baru Netflix.
Netflix mengatakan lebih dari 100 juta pelanggan melakukan aksi nebeng password. Angka itu setara dengan 43% dari keseluruhan pengguna.
Jika terus berlanjut, Netflix khawatir tak akan mampu berinvestasi lebih banyak ke pembuatan konten yang berkualitas di platformnya, dikutip dari CNBC, Rabu (24/5/2023).
Awal tahun ini, Netflix sudah mulai memberi ancang-ancang ke 4 negara. Masing-masing Selandia Baru, Kanada, Portugal, dan Spanyol.
Netflix meminta pengguna di 4 negara tersebut untuk menyetel lokasi pada akun mereka. Netflix juga memperbolehkan pelanggan untuk mengikutsertakan 2 sub-akun milik orang lain yang tak tinggal serumah. Asalkan, 2 sub-akun itu membayar biaya tambahan.
Raksasa streaming asal AS tersebut mengakui kebijakan ini mulanya akan berdampak buruk, namun perlu dilakukan demi kelangsungan bisnis jangka panjang.
Di Amerika Latin, petinggi Netflix mengatakan ada lonjakan pelanggan yang memilih hengkang dari platform tersebut pasca pengumuman pemberantasan password sharing akhir tahun lalu.
Namun, para tukang nebeng password akhirnya membuat akun mereka sendiri dan berkontribusi terhadap pendapatan Netflix. Pada Q1 2023, jumlah pengguna Netflix ada 1,75 juta atau masih dalam angka stabil.
Agar pelanggan tak ramai-ramai kabur dari Netflix, perusahaan juga melakukan pemotongan biaya langganan beberapa bulan lalu.
Di Indonesia, paket Basic yang sebelumnya Rp 120.000 menjadi Rp 65.000 per bulan. Sementara itu, paket Standard yang tadinya Rp 153.000 kini tinggal Rp 120.000.
Untuk paket Mobile dan Premium masih tetap sama. Masing-masing Rp 54.000 dan Rp 186.000 per bulan.
(fab/fab)