Habis Hajar WhatsApp, Elon Musk Mau Buat Kembarannya

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
11 May 2023 20:30
Elon Musk yang baru saja menjadi CEO Twitter menghadiri pesta Halloween tahunan Heidi Klum. Elon Musk tampil mengenakan kostum berupa perpaduan warna hitam dan merah dengan bahan kulit. (Getty Images/Taylor Hill)
Foto: Elon Musk yang baru saja menjadi CEO Twitter menghadiri pesta Halloween tahunan Heidi Klum. Elon Musk tampil mengenakan kostum berupa perpaduan warna hitam dan merah dengan bahan kulit. (Getty Images/Taylor Hill)

Jakarta, CNBC Indonesia - WhatsApp dikritik habis oleh Elon Musk dan menilai aplikasi chat tersebut tidak bisa dipercaya.

Tudingan Musk ke WhatsApp dilontarkan lewat Twitter sebagai balasan dari tweet tentang aktivitas aplikasi WhatsApp mengakses mikrofon HP.

Tak lama setelah itu, Musk yang menjabat sebagai CEO Twitter mengatakan akan segera menambahkan panggilan suara dan video bersama dengan pesan terenkripsi ke Twitter. Fitur-fitur tersebut sudah lama dijanjikan perusahaan namun baru direalisasikan.

Tampaknya fitur ini menjadi bagian dari rencana Musk untuk mengubah Twitter menjadi aplikasi segalanya atau everything app.

Pembaruan fitur terbaru ini mirip seperti iMessages milik Apple, memungkinkan pengguna untuk langsung membalas pesan langsung atau direct message (DM) tertentu dalam percakapan alih-alih yang terbaru. Twitter juga memberikan pengguna untuk bisa bereaksi terhadap pesan langsung dengan emoji apa pun.

Musk mengatakan platform akan merilis DM terenkripsi V1.0 besok, demikian dikutip Forbes, Kamis (11/5/2023).

Pria 51 tahun juga menambahkan fitur obrolan suara dan video ke Twitter, sebuah fitur yang belum tau kapan akan dirilis dan hanya menyatakan "segera".

Deskripsi Musk menunjukkan Twitter akan menggunakan enkripsi end-to-end untuk DM terbaru yang akan mencegah siapa pun di Twitter atau bahkan lembaga pemerintah untuk melihat pesan-pesan ini tanpa mendapatkan akses ke perangkat pengguna.

Layanan seperti Signal, iMessage Apple, WhatsApp Meta, dan Messenger saat ini menggunakan enkripsi end-to-end.

Tidak jelas apakah Twitter berencana untuk mengaktifkan layanan ini secara default atau mengizinkan pengguna mengubah sesuai keinginannya. Selain itu, masih harus dilihat apakah enkripsi akan dibatasi hanya untuk pesan langsung satu-satu atau juga termasuk obrolan grup.

Sejak mengambil alih Twitter tahun lalu, Musk telah berulang kali berbicara tentang mengubah platform menjadi apa everything app seperti WeChat di China atau Kakao di Korea Selatan.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Elon Musk Mau Ciptakan Robot 'Jujur' Saingan ChatGPT

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular