
TikTok Merajarela, Investor Tokopedia Bicara Prospek GoTo

Jakarta, CNBC Indonesia - Tiktok kini merambah industri belanja online dengan menawarkan promosi seperti gratis ongkos kirim dan diskon lain saat TikTok Live.
Hal ini tak membuat East Ventures khawatir atas kompetitor lain seperti Tiktok yang menyaingi portofolionya. Adapun East Ventures merupakan investor awal Tokopedia pada 2010.
Menurut Willson Cuaca, Co-Founder and Managing Partner East Ventures, kompetisi seperti ini sudah biasa terjadi di dunia e-commerce.
"Dari dulu, sekitar 15 tahun yang lalu kita investasi ke Tokopedia. 4 bulan kemudian, Ebay datang, e-commerce lain juga dan hilang, ngga semua, Lazada kuat, Shopee jadi kuat, TikTok tetap stay di sini," kata William saat Halal Bihalal dengan East Ventures, Selasa (9/5/2023).
"Ya memang itulah dunia ini, dunia yang penuh dengan kompetisi," imbuhnya.
Soal biaya murah yang dikenakan TikTok ke pedagang, Willson juga tidak ambil pusing. Menurutnya, setiap pemain baru pasti mencari cara untuk merebut pengguna terutama lewat promosi besar-besaran.
Namun, strategi tersebut tidak akan bisa dilakukan terus-terusan karena pada akhirnya setiap perusahaan harus profit. Untuk itu yang perlu ditekankan adalah setiap founders harus berusaha melakukan inovasi, mengawasi kompetisi landscape dan paling penting memberikan keuntungan bagi para pengguna (user).
"Karena user lah yang akhirnya akan memilih, hari ini bisa jadi ada TikTok, next time juga pasti akan terus beda-beda kompetitornya," ujarnya.
Willson menjamin kehadiran TikTok tidak membuat perjalanan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) meraih profit makin panjang. Sebab saat ini, sebagian bisnis GoTo sudah ada yang mencetak laba.
"Kalau diperhatikan GoTo ada business unit yang sudah profitable, ada yang belum. Kalau dianalisa lebih dalam, biasanya kompetisi tidak sehat bikin pusing. tapi selama kompetisi biasa itu aman." pungkasnya.
(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Transaksi TikTok Naik Tajam, Shopee-Tokopedia Terancam