Update Migrasi TikTok-Tokopedia, Wamendag: Mereka Sedang Proses!

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
01 March 2024 17:49
Wakil Menteri Perdagangan Indonesia, Jerry Sambuaga memberikan pemaparan dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2024 di Jakarta, Kamis (29/2/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Wakil Menteri Perdagangan Indonesia, Jerry Sambuaga memberikan pemaparan dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2024 di Jakarta, Kamis (29/2/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengatakan pemerintah masih menunggu selesainya migrasi sistem secara teknis yang dilakukan oleh TikTok dan Tokopedia agar sesuai dengan aturan.

Keduanya tengah melakukan migrasi sistem termasuk di back end dengan tenggat April 2024 pasca masuknya TIkTok berinvestasi di Tokopedia senilai US$ 1,5 miliar atau setara dengan lebih dari Rp 24 triliun.

"Jadi selama ini mereka sedang proses untuk bisa bergabung [sistem]. Karena kan sama saja ketika si A, si B gabung, belum serta merta ditampung, tapi tentu ada penyesuaian-penyesuaian misalnya dari sisi pembayaran, dari sisi transaksi, dari sisi migrasi platform yang selama ini belum dilakukan," kata Jerry usai menjadi pembicara kunci dalam CNBC Indonesia Economic Outlook 2024 di Hotel Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta, Kamis (29/2/2024).

"Intinya kami menunggu proses yang dilakukan sesuai dengan prosedur," kata politisi Partai Golkar ini.

 

Jerry menegaskan saat ini terjadi disinformasi terkait dengan aturan dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 tahun 2023 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha Dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik.

Dia menegaskan, Permendag itu jelas menyatakan bahwa platform media sosial tidak boleh melakukan transaksi jual-beli. Pilihannya yakni platform itu bisa mengajukan izin baru untuk e-commerce atau mereka bisa menggandeng platform yang sudah punya izin e-commerce, dan itu menjadi langkah yang dipilih TikTok.

"Kalau dia mau jualan ya dia [platform tertentu] harus apply lah izin jualan, atau berkoordinasi atau berkolaborasi dengan yang punya izin [e-commerce], kalau sekarang kan [TikTok] dengan Tokopedia. Tapi kan saat imigrasi itu kan ada secara hal-hal yang teknis itu harus disesuaikan."

"Contohnya, bagaimana membayarnya? Di platform mana? Posisinya di mana? Ini hal-hal teknis yang harus mengikuti peraturan, jangan sampai tidak mengikuti peraturan. Tapi prinsipnya tentu kami menyambut baik niat Tiktok selama sesuai dengan peraturan dan tidak melanggar UU," kata Jerry.

Sebab itu, Jerry menegaskan bahwa TikTok dan Tokopedia masih berproses untuk. "Iya kita lihat lah teknisnya, sejauh mana mereka melakukan itu. Pastikan ada progres tapi kita kan harus lihat tahap mana mereka sudah completed ini."

Sebelumnya Direktur Jenderal (Dirjen) Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim mengungkapkan, ada perkembangan berarti dari migrasi sistem TikTok-Tokopedia. Mengacu pada pertemuan terakhir terkait dengan progress integrasi pada awal bulan ini, proses migrasi sistem sudah berjalan tiga perempat atau 75%, sedangkan sisanya seperempat atau 25% tinggal diselesaikan.

"Sepanjang pantauan Kemendag, saat ini masih dalam proses untuk memastikan migrasi sistem TikTok ke Tokopedia sesuai ketentuan. Diperkirakan sudah tinggal seperempat jalan," kata Isy, di Jakarta, dikutip media, Jumat (23/2/2024).

Isy berharap migrasi tersebut bisa segera selesai sesuai dengan yang diharapkan. Di sisi lain, dari sisi perkembangan migrasi back end sistem, Isy saat ini seluruh proses pembayaran sudah dilakukan pada sistem Tokopedia. "Migrasi back-end seperti seller (merchant) sedang dalam proses namun sudah terlihat adanya transisi ke sistem elektronik yang dikelola langsung oleh Tokopedia.

 

 


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos GoTo Bocorkan Promo Diskon TikTok Shop Bareng Tokopedia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular