
Nilai Startup Ini Lenyap Rp 684 Triliun, Bisa Ditendang Bursa

Jakarta, CNBC Indonesia - Startup coworking space WeWork, sempat diberikan valuasi US$ 47 miliar oleh para investor mereka. Kini setelah go public, perusahaan tersebut telah kehilangan valuasi US$ 46,7 miliar atau sekitar Rp 687 triliun.
Wework diketahui pernah ada di puncak, bahkan mengantongi valuasi sekitar Rp 691 triliun. Namun ternyata penyedia co-working space itu harus bersiap angkat kaki dari NYSE karena sahamnya diperdagangkan di bawah US$1 dalam waktu yang lama.
Akhir bulan lalu dilaporkan saham Wework dijual US$0,47 dan kapitalisasi pasar US$345,7 juta (Rp 5 triliun). Tercatat valuasinya sudah lenyap US$46,7 miliar (Rp 687 triliun) selama empat tahun.
Melansir Business Insider, Rabu (3/5/2023), valuasi Wework pernah US$9 miliar pada 2021. Saat itu, perusahaan diakuisisi BowX yang merupakan perusahaan akuisisi cek kosong dari Viviek Ranadive sekal pendiri perusahaan software Tibco dan mantan pemilik Golden State Warriors.
Hanya berselang dua tahun, Wework mulai kesulitan setelah terlilit utang. Perusahaan melakukan beragam cara, misalnya restrukturasi utang, memotong kewajiban sekitar US$1,5 miliar, dan memperpanjang tanggal jatuh tempo surat utang lainnya dalam upaya untuk menghemat uang. Wework juga melakukan penutupan pada 40 lokasinya akhir tahun lalu.
Saat keadaan memburuk, dampak juga harus diterima para investor. Salah satu yang paling menderita adalah Softbank dengan unitnya Vision Fund memegang sama 641,5 juta saham atau 62%.
Selain itu ada juga Benchmark yang mengantongi 20 juta saham atau 3%. Sementara Insight Partners hampir 13 juta saham atau kurang 2%.
Selain itu ada nama Neumann dengan besaran lebih dari 68 juta saham biasa. Sementara seluruh saham kelas C hampir 20 juta saham.
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dulu Valuasi Rp700T, Harga Saham Co-Working Ini Sisa Rp 7.000