BMKG Buka Suara Soal Ancaman Gelombang Panas di RI

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
27 April 2023 15:20
Warga menggunakan payung untuk menghindari paparan sinar matahari di kawasan Jakarta, Senin (17/4/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Warga menggunakan payung untuk menghindari paparan sinar matahari di kawasan Jakarta, Senin (17/4/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Cuaca panas tak biasa sedang menghampiri wilayah di Indonesia saat ini. Namun kejadian tersebut tidak termasuk gelombang panas seperti yang terjadi di beberapa wilayah Asia.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan penyebab cuaca panas di Indonesia.

Menurut Kepala Pusat Layanan Iklim Terapan BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, Indonesia memiliki kondisi geografis yang berbeda dengan negara yang mengalami fenomena gelombang panas seperti China dan India.

Wilayah-wilayah yang terdampak gelombang panas bercirikan kondisi geografis dengan masa daratan yang luas dan sistem iklim yang sedikit berbeda dari Indonesia.

Di Indonesia, kata dia, kondisi geografisnya adalah wilayah kepulauan yang dikelilingi banyak lautan.

"Sehingga peningkatan panas yang terjadi di Indonesia merupakan hal yang berbeda dengan gelombang panas yang terjadi di wilayah lainnya di Asia," kata Sena dalam program Profit di CNBC Indonesia, Kamis (27/4/2023).

Menurutnya, suhu panas di Indonesia saat ini adalah fenomena akibat adanya gerak semu matahari yang merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun.

Potensi suhu udara panas seperti itu dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.

"Saat ini (Indonesia) mengalami puncak siklus temperatur tahunan yang setiap tahun terjadi 2 kali selama setahun yaitu periode April dan Mei, dan periode nanti kali kedua pada bulan Oktober," jelasnya.

BMKG masih melihat bahwa kemungkinan gelombang panas terjadi Indonesia masih kecil. Karena kondisi geografi yang dikelilingi laut, maka gerakan atmosfer tersebut ke atas.

Berbeda dengan wilayah lainnya di Asia yang mengalami gelombang panas itu memiliki tipikal wilayah yang memiliki masa darat luas. Di mana bisa terjadi umpan balik antar daratan dengan temperatur yang terus menerus naik.

"Jadi kita melihat peluang itu di Indonesia masih kecil. Tapi masih perlu diwaspadai juga kondisi gradual peningkatan temperatur yang diakibatkan karena perubahan iklim." pungkasnya.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cuaca Panas Mendidih, China-India Jadi Penentu Suhu Bumi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular