Ogah Bayar Twitter Blue, Siap-siap Terima Risikonya

Redaksi, CNBC Indonesia
Selasa, 28/03/2023 19:40 WIB
Foto: Elon Musk tiba di acara amal tahunan Met Gala 2022 bertema In America: An Anthology of Fashion di The Metropolitan Museum of Art, New York, Amerika Serikat, Senin (2/5/2022). (REUTERS/Brendan Mcdermid)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bisnis Twitter sedang terseok-seok. PHK massal sudah beberapa kali dilakukan sejak Elon Musk membeli layanan media sosial tersebut pada Oktober 2022 lalu.

Berita terbaru, memo internal Musk ke pegawai menunjukkan bahwa valuasi Twitter turun lebih dari 50% dari US$ 44 miliar ke US$ 20 miliar dalam 5 bulan terakhir.

Hal ini agaknya mendorong Musk untuk bergegas mengubah strategi bisnis yang lebih profit oriented melalui layanan berbayar Twitter Blue. Bahkan, Musk seakan memaksa semua pengguna untuk membayar langganan.


Pasalnya, banyak fitur-fitur yang sebelumnya bisa dinikmati gratis nantinya cuma akan tersedia bagi pemegang akun Twitter Blue. Salah satunya adalah centang biru.

Dulunya, centang biru untuk menunjukkan akun terverifikasi bisa didapat oleh tokoh, brand, dan organisasi, secara gratis. Mulai awal April mendatang, semua akun centang biru gratis akan dihapus dan cuma pelanggan Twitter Blue yang bisa meraihnya.

Selain itu, fitur polling juga nantinya cuma bisa dinikmati oleh pengguna terverifikasi, alias menjadi pelanggan Twitter Blue, dikutip dari Reuters, Selasa (28/3/2023).

Kebijakan ini akan berlaku mulai 15 April mendatang. Hal ini disampaikan langsung oleh Musk di akun Twitter personalnya.

Terakhir, cuma akun terverifikasi juga yang bisa muncul di laman For You (FY). Laman tersebut baru diluncurkan beberapa saat lalu yang esensinya mirip FYP Tiktok.

Bagi brand atau organisasi, fitur ini akan menjadi sangat penting karena tingkat reach-nya bisa menjangkau target yang spesifik.

Berdasarkan dari strategi Twitter Blue, agaknya Musk lebih dulu ingin meraup pemasukan dari akun brand yang memanfaatkan platform berlogo burung untuk promosi produk dan jasa. Selanjutnya, tentu pengguna pada umumnya juga diharapkan bisa mendorong bisnis Twitter lewat layanan berbayar tersebut.


(tib)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat