RI Diramal Gempa Besar, Pakar ITB Bilang Cuma Lempar Jala

Jakarta, CNBC Indonesia - Ramalan terkait gempa Turki dan juga beberapa wilayah Indonesia sempat membuat heboh beberapa waktu lalu. Pakar gempa asal Institut Teknologi Bandung atau ITB ikut mengomentari hal tersebut.
Frank Hoogerbeets, ahli gempa asal Belanda dan yang menyampaikan ramalan itu, pernah menyebutkan adanya gempa besar di Turki dan Syariah. Prediksi itu disebutkan beberapa hari sebelum gempa sebenarnya terjadi.
Berikutnya dia juga meramal bencana gempa terjadi di sejumlah wilayah Indonesia dengan magnitudo 8. Wilayah yang terdampak adalah Sulawesi, Halmahera, dan Laut Belanda.
Mengomentari hal tersebut, Irwan Meilano selaku Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB menyebutkan para pakar memiliki kode etik membicarakan prediksi gempa. Mereka juga berhati-hati soal hal tersebut.
Dia juga menambahkan para pakar gempa tidak menyebutkan sebagai prediksi. Namun akan mengatakannya sebagai potensi.
Kami pakar gempa berhati-hati untuk tidak mengatakan prediksi. Kita hanya bicara potensi," jelasnya dalam program Eureka Detik.com, dikutip Senin (13/3/2023).
Soal prediksi Hoogerbeets, Irwan tak menutup kemungkinan akan terjadi. Sebab Indonesia merupakan wilayah dengan potensi gempa tinggi.
"Kalau gempa terjadi benar nih prediksinya. Ya karena wilayah Indonesia potensinya tinggi," kata dia. "Tapi kemudian kita biasanya berhati-hati tidak menyebutkan sebagai prediksi, tapi menyebutkan sebagai kata potensi".
Meski ada kemungkinan terjadi, namun Irwan menjelaskan bisa saja prediksi gempa tersebut meleset. Dia menyebutnya seperti melempar jala yang kemungkinan salah satunya benar terjadi.
"Itu melempar jala saja, mungkin salah satunya dapat," ungkap Irwan.
[Gambas:Video CNBC]