Alasan Xiaomi Tolak Jualan HP di Amerika Walau Juara 3 Dunia

Demis Rizky Gosta, CNBC Indonesia
13 March 2023 10:20
Pendiri dan CEO Xiaomi, Lei Jun menghadiri upacara peluncuran telepon unggulan baru Xiaomi Mi 9 di Beijing, Cina 20 Februari 2019. (REUTERS / Jason Lee)
Foto: Pendiri dan CEO Xiaomi, Lei Jun menghadiri upacara peluncuran telepon unggulan baru Xiaomi Mi 9 di Beijing, Cina 20 Februari 2019. (REUTERS / Jason Lee)

Jakarta, CNBC Indonesia - Xiaomi adalah produsen ponsel terbesar ketiga di dunia setelah Samsung dan Apple. Uniknya, posisi tersebut bisa diraih tanpa menjual satu unit pun HP di Amerika Serikat.

Jika Xiaomi aktif berusaha menarik minat pengguna HP di Negeri Paman Sam, bisa jadi pasar iPhone tergerus. Lalu, kenapa Xiaomi tidak menjual HP produksinya di pasar AS? 

Xiaomi kini menjual HP di lebih dari 50 negara di seluruh dunia. Selain China, pasar utama Xiaomi adalah India.

Di pasar AS, Xiaomi sebetulnya sudah hadir sejak 2016. Berbagai barang produksi Xiaomi bisa ditemui di AS seperti lampu LED, perangkat streaming, proyektor, hingga power banks. Satu-satunya produk Xiaomi yang tidak tersedia di AS hanyalah HP.

Menurut AndroidCentral, Alasan Xiaomi menolak menjual HP di Amerika adalah model bisnis perusahaan.

Xiaomi selalu menekankan bahwa mereka hanya mengambil untung sebesar 5% dari harga jual barang produksinya. Alasan Xiaomi adalah untuk memastikan produk yang mereka jual memberikan nilai terbesar bagi konsumennya.

Model bisnis tersebut membuat Xioami mampu menawarkan produk HP yang lebih murah dari Samsung dan Huawei di banyak pasar di seluruh dunia, dengan spesifikasi serupa.

Permasalahannya, cara ini tak bisa diterapkan di AS. Bisnis penjualan HP di AS sangat bergantung kepada kemitraan dengan operator telekomunikasi.

Mayoritas konsumen di AS membeli HP dengan membayar kontrak jangka panjang dengan operator telekomunikasi, bukan membeli HP sendiri.

Contoh utamanya adalah OnePlus. Produsen HP China ini telah 8 tahun menjajakan produk mereka di AS. Namun, HP OnePlus baru laris manis pada 2021 setelah menjalin kemitraan dengan T-Mobile mulai 2018. 

Xiaomi menolak cara penjualan ini.

Alasan Xiaomi menolak model bisnis ini adalah kemitraan dengan operator telekomunikasi membutuhkan investasi sangat besar dan membuat biaya penjualan melonjak tinggi. Kondisi ini menyulitkan Xiaomi memastikan "hanya mengutip" 5% profit dari harga HP yang dijual.

Apalagi hubungan China dan AS sedang tidak baik-baik saja. Direktur Riset IDC Nabila Popal menyatakan tensi tinggi antara AS dan China membuat Xiaomi tak mau mengambil risiko. "Setelah apa yang terjadi dengan Huawei, saya rasa merek China tak mau mengambil risiko investasi besar-besaran di pasar yang bisa dengan gampang "memblokir" mereka."


(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Geger Bos Besar Xiaomi Mengundurkan Diri! Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular